Perairan Jayapura, Jalur Masuknya Ganja dari PNG
JAYAPURA – Direktorat Polisi Perairan dan Udara Polda Papua memperketat pengawasan jalur perbatasan laut RI-PNG di wilayah Skouw, Distrik Muara Tami.
Hal ini guna memutus praktek penyelendupan narkotika serta barang illegal yang masuk dari wilayah Vanimo, Papua New Guinea ke wilayah Kota Jayapura.
Patroli rutin pun semakin intens diaktifkan dengan kerjasama dengan pihak TNI dan warga yang berada di sekitar perbatasan negara tetangga tersebut. Mengingat jalur laut menjadi pilihan utama para penyelundup untuk melancarkan aksinya.
Direktur Ditpolair Polda Papua, Kombes Pol Yulius Bambang Karyanto mengatakan, pihaknya akan melakukan patrol secara berkesinambungan guna memutus mata rantai tindak illegal di wilayah itu.
“Kami prioritaskan khusus untuk wilayah perbatasan yang rawan tindak illegal. Itu salah satu cara untuk pencegahan di perbatasan agar penyelundup tidak masuk ke perairan laut kita,” jelasanya, Senin (6/5).
Menurut Bambang, para penyelundup yang hendak melakukan aksinya lewat jalur perairan laut ini selalu merubah modus operandinya. “Kalau dulu mereka pakai long boat menuju ke beberapa titik dermaga di Kota Jayapura, maka sekarang modusnya menggunakan perahu nelayan. Ganja atau barang illegal lainnya mereka sembunyikan di dalam kapal. Jika aparat mendekati kapalnya, mereka dengan cepat membuang barang bukti ganja dan beralasan sedang mencari ikan,” bebernya.
Mengantisipasi hal ini, Kombes Bambang berharap agar pos penjagaan terpadu di perbatasan Skouw segera terealisasi. Nantinya, pos itu dapat digunakan untuk memantau boat yang masuk dari perairan laut PNG maupun dari Jayapura. Bahkan strategi ini pun dinilai dapat memutus transaksi gelap di beberapa dermaga yang ada di Kota Jayapura, seperi Base G, Pasir 6, dan juga wilayah Hamadi. *