MENU TUTUP

10 Kabupaten Kota di Papua Raih WTP dari BPK, 4 Kabupaten WDP

Kamis, 16 Mei 2019 | 02:46 WIB / Andi Riri
10 Kabupaten Kota di Papua Raih WTP dari BPK, 4 Kabupaten WDP Sembilan Kepala Daerah di Papua saat menerima penghargaan WTP dari BPK/Andi Riri

JAYAPURA,- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Papua menyerahkan secara resmi Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah daerah tahun 2018 untuk 9 kabupaten dan 1 kota.

Penyerahan LHP ini berlangsung di Aula Kantor BPK Papua, Rabu, (15/5)

Sebanyak 9 kabupaten dan 1 kota ini diberikan penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh BPK

Sembilan kabupaten tersebut antara lain Kabupaten Jayapura, Jayawijaya, Kepulauan Yapen, Asmat, Merauke  Nabire, Mimika, Keerom Yalimo dan Kota Jayapura. Sementara empat Kabupaten meraih opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Paniai dan Kabupaten Supiori.

Penghargaan opini WTP diserahkan Kepala BPK RI Perwakilan Papua, Paula Henry Simatupang kepada kepala daerah dan ketua DPR masing-masing disaksikan Auditor Utama Keuangan Negara VI BPK RI, Dori Santosa

Kepala BPK RI Perwakilan Papua, Paula Henry Simatupang, mengatakan bahwa pemeriksaan laporan keuangan ditujukan untuk memberikan opini atas kewajaran Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2018 dengan memperhatikan kesesuaian dengan standar Akuntansi Pemerintah (SAP), kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan efektivitas Sistem Pengendalian Interm.

"Puji Tuhan, laporan pemeriksaan ini dapat kami serahkan kepada Ketua DPRD dan juga kepala daerah. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Perubahan Saldo Anggaran lebih, Neraca, Laporan operasional, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan cacatan atas laporan keuangan," ucapnya

Menurut Paula, opini yang diberikan oleh BPK RI atas laporan keuangan pemerintah daerah tersebut adalah perupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam masing-masing LKPD. 

"Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan masih adanya permasalahan utama yang berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan yaitu, kas di bendara pengeluaran belum tertib, belanja belum dipertanggungjawabkan dan pengelolaan aset dan persediaan belum tertib," ujarnya.

Di kesempatan itu Paula berpesan kepada kepala Pemerintah Daerah yang belum mendapat opini WTP agar terus bekerja dan berusaha, agar LKPD tahun berikutnya dapat disajikan secara wajar dan sekaligus memperkokoh terwujudnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah yang lebih baik.

"Dengan penyerahan LKPD ini , sesuai UU nomor 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, DPRD sesuai dengan kewenangannya dan para pejabat yang terkait wajib menindaklanjutinya, selambat-lambatnya 60 hari setelah LHP ini diterima," katanya.

Terima Kasih

Sementara itu, Bupati Kabupaten Keerom Muh. Markum, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada kinerja Pemkab Keerom. "ini WTP pertama untuk kabupaten Keerom, prestasi ini merupakan buah dari hasil kerja keras aparatur dan kepatuhan terhadap undang-undang yang berlaku," ucapnya.

Dia menegaskan, akan berusaha bersama OPD di di lingkup pemerintahannya untuk mempertahankan penghargaan ini tahun depan. "Kami komitmen dan akan terus melakukan perbaikan laporan keuangan yang disampaikan oleh kepala BPK, seperti aset dan lainnya," tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Bupati Kabupaten Merauke, Frederikus Gebze yang telah 4 kali menerima penghargaan WTP. Menurutnya, penghargaan ini merupakan buah kerja keras bersama dari jajaran OPD, BPKAD dan Inspektorat 

"Kami sangat berterimakasih dan patut menyampaikan apresiasi serta penghargaan kepada masyarakat Merauke yang telah memberikan kepercayaan dari pemilihan Bupati, sehingga kami telah memperoleh WTP 4 kali berturut-turut, " ucapnya.

Bupati menambahkan, raihan WTP ini harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan, sebagaimana pesan BPK, bahwa walaupun sudah meraih WTP, tetapi ada catatan-catatan yang harus diperhatikan dan ini wajib dilakukan.

" Yang perlu kita aplikasikan yakni kita mau membuka diri untuk kita konsultasi,  koordinasi dan komunikasi menyangkut hal-hal yang disebutkan di BPK,  kemudian  melakukan kerjasama dengan BPK dalam sistem aplikasi pendampingan, penguatan kapasitas, yang terakhir  pengelolaan keuangan harus transparan, akuntabel, efektif dan efisien,"pungkasnya


BACA JUGA

Pemprov Papua Lakukan Pencanangan Rangkaian Kegiatan Sambut HUT ke-79 RI

Jumat, 02 Agustus 2024 | 16:42 WIB

Sertijab Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Papua, Ini Harapan Pj Gubernur

Selasa, 30 Juli 2024 | 15:29 WIB

Sebanyak 113 Pejabat Administrator di Lingkungan Pemprov Papua Dilantik

Jumat, 15 Maret 2024 | 20:54 WIB

Kembali Panen Cabai, Pj Gubernur Papua Pastikan Stok Aman Saat Ramadhan

Selasa, 27 Februari 2024 | 17:08 WIB

Pj Gubernur Papua dan Ketua DWP Tinjau Perkembangan Rehabilitasi TK Pertiwi Kota Jayapura

Kamis, 22 Februari 2024 | 09:30 WIB
TERKINI

Wakil Ketua II MRP Imbau Masyarakat Mendukung Suksesnya Pilkada Serentak 2024

4 Jam yang lalu

Mari Kita Jaga Kedamaian Pilkada Serentak 2024

4 Jam yang lalu

Mari-Yo Dampingi Kaesang Hadiri Kampanye Paslon Jhonda dan JBR -Harus di Jayapura

11 Jam yang lalu

Direskrimum Polda Papua: HN Melakukan Kejahatan Luar Biasa, Ketua Pemuda Papua Parubahan Minta Diproses Hukum Siapapun Dia

12 Jam yang lalu

KPw BI Papua dan Pemprov Gelar HLM, Dorong Percepatan Digitalisasi di Bumi Cenderawasih

12 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com