Guru SMK Ditemukan Tewas di Saluran Air, Diduga Korban Curas
JAYAPURA - Seorang guru salah satu SMK di Jayapura, Papua bernama Rusli (56 th) ditemukan tewas mengenaskan, didalam saluran air yang berada di pinggir jalan Alternatif Perumnas IV ke Perum Graha Yotefa Perumnas 2 Distrik Heram, Kota Jayapura, Rabu (14/8) pagi sekira pukul 10.00 WIT.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Rimon Sawor. Dimana saat itu dirinya hendak menuju kampus dengan berjalan kaki dari arah perumahan Blok D Gunung menuju ke arah Graha Yotefa. Setibanya di dekat saluran air yang berada di sisi jalan raya, saksi mencium aroma tidak sedap, sehingga dirinya langsung mencari sumber bau dan mendapati sosok mayat di dalam saluran air. Melihat hal tersebut, saksi langsung menghubungi call center Polsekta Abepura.
Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas ketika Dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh Sat Reskrim Polres Jayapura Kota.
"Iya benar ada temuan mayat yang diduga sebagai korban pembunuhan," ungkapnya
Kata Gustav, dugaan kuat korban telah meninggal lebih dari satu hari mengingat kondisi jenazah korban sudah dalam keadaan membusuk serta mengeluarkan aroma tidak sedap.
"Ketika dievakuasi dari lokasi kejadian kondisi jenazah sudah bengkak dan mengeluarkan aroma tidak sedap diperkirakan jenazah korban sudah tiga hari di TKP," bebernya
Ia menduga jenazah tersebut merupakan korban dari kasus pencurian disertai kekerasan, mengingat dari hasil visum terdapat luka tusukan benda tajam dibagian dada korban. Selain itu motor serta handphone milik korban tidak ditemukan saat dilakukan olah tempat kejadian perkara
"Ada luka tusuk di dada sebelah kiri, dugaan sementara merupakan korban curas, namun kasus ini kami akan dalami lagi," tutur Gustav
Mantan Kapolres Jayapura ini pun menambahkan, menindaklanjuti kasus ini pihaknya akan melakukan penyelidikan guna mengungkap siapa pelakunya dan apa motifnya
"Kami masih akan dalami supaya bisa mengungkap siapa pelaku pembunuhan," tegasnya.**