MENU TUTUP

Polisi Amankan 45 Pendemo Berujung Ricuh di Timika

Kamis, 22 Agustus 2019 | 10:43 WIB / Cholid
Polisi Amankan 45 Pendemo Berujung Ricuh di Timika Ilustrasi pendemo Papua

JAYAPURA - Sebanyak 45 pengunjuk rasa diamankan pihak kepolisian atas tindakan pengrusakan serta kedapatan membawa bendera Bintang Kejora dan antribut KNPB (Komite Nasional Papua Barat) saat berunjuk rasa mengecam tindakan intimidasi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua yang dilakukan sejumlah ormas dan aparat keamanan di Surabaya Jawa Timur

Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto ketika dikonfirmasi, Kamis (22/8) menerangkan 45 pengunjuk rasa diamankan dari dua lokasi berbeda.

"Mereka diamankan di dua lokasi berbeda. 15 orang diamankan usai mengancam pemilik bengkel karena menolak menjual ban bekas, sedangkan 30 orang lainnya diamankan paska aksi pengrusakan hotel Grand Mozza dan sejumlah kendaraan di sekitar Kantor DPRD Mimika," ungkapnya.

Agung menegaskan, 15 orang diamankan karena membawa atribut KNPB dan bintang kejora. Dia memastikan tidak ada bendera bintang kejora yang dikibarkan.  “Mereka masih menjalani pendataan dilanjutkan pemeriksaan, kalau terbukti melakukan pengrusakan maka akan kami prosos hukum,” tegasnya.

Diakuinya, sempat terjadi bentrokan kecil antara pengunjuk rasa dengan aparat keamanan hingga terpaksa dibubarkan menggunakan gas air mata. Tiga anggota Polri mengalami luka ringan akibat lemparan batu.

“Kita bubarkan massa yang terkosentrasi karena ada pelemparan batu kepada petugas yang ada di pintu masuk dan keluar DPRD Mimika.  Gedung DPRD Mimika dalam kondisi aman, namun beberapa`kendaraan Polres Mimika mengalami pecah pada kaca dan sedang dalam inventarisir,” paparnya.

Selain kendaraan, Agung membenarkan aksi pelemparan Hotel Grand Mozza Mimika yang terletak di samping Kantor DPRD Mimika. “Total mereka ada sekitar 4.000an massa, mereka berkosentrasi di bundaran Timika Indah,”  tuturnya.

Aspirasi Tolak Rasisme jadi Aspirasi Referendum

Agung pun menyesalkan tindakan pengunjuk rasa yang berubah anarkis. Sebab awalnya aspirasi mereka memprotes rasisme yang menimpa mahasiswa Papua di Surabaya, namun berubah menjadi aspirasi referendum.

“Aksi ini digelar di bundaran Kota Timika Indah dilanjutkan ke Kantor DPRD Mimika. Kami kawal sesuai permintaan mereka ke Kantor DPRD Mimika, namun aspirasi mereka berubah menjadi referendum disusul pelemparan batu,”  katanya.

Saat ini situasi Kota Timika dalam kondisi aman dan relatif kondusif.  Total 600 personel gabungan TNI dan Polri yang terdiri dari 300 personel TNI dan 300 personel Polri diturunkan dalam pengamanan unjuk rasa tersebut.

“Untuk Polri ada 200 Brimob BKO dari Polda Kalimantan Tengah dan Brimob Yon B, sedangkan 100 personel sisanya anggota Polres Mimika,”pungkasnya.**

 


BACA JUGA

Polisi Tetapkan 3 Tersangka, Buntut Ricuh Demo KNPB Tolak Transmigrasi di Jayapura

Selasa, 19 November 2024 | 15:58 WIB
Korlap Harus Bertanggungjawab

Ditunggangi KNPB, Demo Tolak Transmigrasi di Jayapura Ricuh

Jumat, 15 November 2024 | 18:18 WIB

Tim SAR Timika Evakuasi 116 Penumpang Kapal LCT Prima Yang Kandas di Perairan Naja Timika

Selasa, 29 Oktober 2024 | 17:52 WIB

Kebakaran di Denkav 3/SC Timika Berasal Dari Ledakan Mesin Alkon

Selasa, 15 Oktober 2024 | 05:01 WIB

Kebakaran Hebat di Markas Denkav 3/SC Timika

Senin, 14 Oktober 2024 | 19:35 WIB
TERKINI
Kepala Suku Kamoro, Marianus Maknapeiku

Jangan Ada Provokasi Hindari Gesekan Sosial di Pilkada 2024

21 Menit yang lalu

Datang ke TPS Memberi Suara Dengan Suka Cita, Pdt Mauri: Sukseskan Pilkada Damai

27 Menit yang lalu

Kepala Suku Besar Paniai: Masyarakat Ujung Tombak Suksesi Pilkada 

5 Jam yang lalu

Kepala Suku Besar Mee Pago Imbau Warga Dukung Kamtibmas dan Sukseskan Pilkada

15 Jam yang lalu

Kampanye Akbar Dominggus Catue -Jumriati Dihadiri Ribuan Warga di Lapangan Merdeka Sarmi

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com