MENU TUTUP

Pengusaha di Surabaya Keluhkan Efektifitas Tol Laut ke Papua

Senin, 16 September 2019 | 01:50 WIB / Roberth
Pengusaha di Surabaya Keluhkan Efektifitas Tol Laut ke Papua Pelabuhan Jayapura/Google

SURABAYA-Pengusaha di Surabaya yang menyuplai kebutuhan sembako di Papua mempertanyakan efektivitas subsidi pada program Tol Laut oleh pemerintah untuk pengiriman barang dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ke Pelabuhan Agats dan Pelabuhan Fak-Fak di Papua. Sebab, meskipun disubsidi tarif pengapalan barang untuk tujuan tersebut masih sangat tinggi.

Budi Alfian, seorang pelaku bisnis di Surabaya mengatakan program Tol Laut digulirkan oleh pemerintah bertujuan untuk mengurangi kesenjangan atau disparitas harga. Namun harapan itu masih jauh api dari panggang terutama untuk pengiriman barang ke Papua.

“Kenyataan di lapangan harga-harga barang yang dikirim ke Papua relatif tidak mengalami perubahan yang berarti meskipun pengiriman barang menggunakan kapal-kapal Tol Laut yang disubsidi. Biaya pengiriman masih tetap saja tinggi,” kata Alfian di Surabaya, Sabtu (14/9).

Alfian menyatakan dirinya secara rutin mengirim sembako dua kali per bulan dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ke wilayah Indonesia Timur, terutama ke pelabuhan Agats di Kabupaten Asmat, dan Pelabuhan Fakfak di Papua. Sembako itu untuk memenuhi kebutuhan pasar di beberapa kota di Papua.

Selain biaya pengiriman yang tinggi, mendapatkan kapal Tol Laut juga tidak mudah.

“Penggunaan tol laut tidak semudah yang dibayangkan, karena setiap kami konfirmasi ke ekspedisi atau pelayaran rata-rata dijawab kalau tol laut sudah penuh. Ya terpaksa akhirnya balik ke jalur reguler,” papar Alfian.

Sebagai pelaku bisnis, dirinya tidak bisa apa-apa ketika tidak ada pilihan lain dalam logistik pengiriman, terutama alternatif pilihan yang lebih ekonomis dalam pengiriman barang. Kondisi tersebut semakin menyulitkan ketika tidak adanya transparansi dalam hal jumlah kuota kapasitas pengangkutan Tol Laut.

“Seringkali jatah kontainer untuk tol laut itu habis, padahal kami pesan itu sudah jauh-jauh hari, hingga dua bulan sebelumnya, tapi tetap saja tidak kebagian,” terang Alfian.

Alfian menjelaskan selain masih tinggi, tarif Tol Laut yang berlaku di lapangan juga terjadi perbedaan yang cukup besar antara harga pengiriman oleh pihak kapal dengan pihak ekspedisi (EMKL). Misalnya, untuk pengiriman ke Fak Fak, tarif untuk dry container oleh kapal sebesar Rp 3.809.500 ditambah biaya stuffing di kisaran antara Rp 3 juta sampai Rp 3,5 juta. Sementara tarif yang diberlakukan oleh ekpedisi di kisaran Rp 9 jutaan sampai Rp 11 jutaan.

Adapun untuk tujuan pelabuhan Agats, tarif untuk dry container diberlakukan oleh perusahan pelayaran sebesar Rp 3.327.500, sementara tarif yang diberlakukan oleh ekspedisi bisa mencapai sebesar Rp 15 jutaan.

“Ini butuh tranparansi, sebab tarif pengiriman via tol laut antar ekspedisi bisa berbeda-beda, padahal rutenya sama,” ungkap Alfian.

Alfian berharap pemerintah pusat terutama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera menindaklanjuti keluhan di lapangan ini agar pelaksanaan subsidi untuk Tol Laut ini berjalan efektif seperti harapan pemerintah.

“Saya selalu mendengar Pak Presiden Jokowi akan mengecek pelaksanaan setiap program pemerintah di lapangan. Saya ingin efektivitas subsidi angkutan barang pada Tol Laut ini juga dicek di lapangan sehingga ada perbaikan kedepan,” pungkasnya.*

 


BACA JUGA

Satu Pelaku Pencurian Uang Rp500 Juta di RM. Barikli Doyo Baru Berhasil Dibekuk Polisi

Selasa, 16 September 2025 | 05:49 WIB

‎Mabuk dan Buat Keributan depan Dapur MBG Argapura, 4 Remaja Digelandang ke Mapolresta Jayapura

Sabtu, 13 September 2025 | 18:15 WIB

Honda Brio Tabrak Dua Sepeda Motor dan Nyelonong Masuk ke Indomaret di Entrop Jayapura

Kamis, 11 September 2025 | 03:45 WIB

Doa Bersama dan Syukuran Hut Polwan ke-77, Kapolresta Jayapura Ingatkan Soal Penggunaan Medsos

Selasa, 09 September 2025 | 18:58 WIB

Seratusan Butir Peluru Berbagai Jenis dan Perlengkapan Air Soft Gun Ditemukan Warga Sentani Jayapura

Sabtu, 06 September 2025 | 20:18 WIB
TERKINI

Otniel Deda Imbau Masyarakat Papua Terima Keputusan MK Soal Pilgub

5 Jam yang lalu

Ondofolo Babrongko Imbau Masyarakat Papua Terima Putusan MK Soal Gubernur

5 Jam yang lalu

Rusuh Yalimo: 8 Orang Luka, Puluhan Bangunan dan Belasan Sepeda Motor Dibakar

7 Jam yang lalu

Forum Satu Data Puncak Jaya, Wujudkan Perencanaan Pembangunan Berbasis Data yang Akurat

7 Jam yang lalu

Kericuhan Yalim, Ketua LMA Jayawijaya: Ciptakan Rasa Damai di Lembah Baliem

7 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com