MENU TUTUP

Festival Bahari Raja Ampat Ada Pendidikan Soal Lingkungan

Minggu, 20 Oktober 2019 | 10:25 WIB / Ola
Festival Bahari Raja Ampat Ada Pendidikan Soal Lingkungan Sejumlah pelajar saat menyimak penjelasan mengenai pendidikan lingkungan hidup?CII Sorong

WAISAI-Festival Bahari resmi dibuka oleh Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, Jumat (18/10) dan akan berakhir pada 22 Oktober mendatang.

Salah satu daya tarik Festival Bahari adalah Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), yang efektif untuk menyebarkan ‘virus’ cinta lingkungan, khususnya bagi generasi muda.

Beragam materi disampaikan melalui metode interaktif dan menyenangkan yang diterapkan secara sistematis oleh organisasi nonprofit seperti, Conservation International (CI) Indonesia dan The Nature Conservancy (TNC) dalam upaya kolaboratif mengembangkan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di Raja Ampat dan sejak tahun 2012, PLH diterapkan secara lebih spesifik oleh Yayasan Kalabia Indonesia (YaKIn).

Pada hari Sabtu (19/10) pagi, sebanyak 46 siswa dan siswi SMP YPK Alfa Omega dan SMP Negeri 14 Waisai mengerubungi tenda di hadapan panggung utama yang bertempat di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC). Dengan antusias mereka mengikuti setiap topik mengenai KKP, ekosistem laut, dan bintang laut berduri.

Festival Pesona Bahari Raja Ampat 2019 akan menyelenggarakan PLH hingga tanggal 22 Oktober 2019; bertepatan dengan acara penutupan. Selain organisasi-organisasi di atas, Dinas Pariwisata Raja Ampat juga menggandeng Fauna & Flora International (FFI) Indonesia, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat, hingga program Bank Sampah dari Dinas Lingkungan Hidup Raja Ampat.

Sofyan Darwis, guru Bahasa Indonesia dari SMP Negeri 14 Waisai, mengungkapkan, siswa wajib mengetahui laut yang ada di Raja Ampat. Selain muatan lokal bagi sekolah dasar, pendidikan lingkungan hidup bagi SMP juga perlu agar bisa lebih dalam lagi menjaga lingkungan hidup.

Kebutuhan akan pendidikan lingkungan hidup di berbagai jenjang pendidikan dasar tersebut juga diamini oleh Grasilaria Nabila Omkarsba, siswi kelas IX dari SMP Negeri 14. Ia menyatakan betapa perlunya PLH dimasukan ke dalam kurikulum melalui mata pelajaran Muatan Lokal.

Vakumnya YaKIn memang berdampak signifikan terhadap intensitas pelaksanaan PLH di Raja Ampat, terutama di luar Waisai. Namun bukan berarti tidak ada organisasi lain yang siap untuk melanjutkan upaya serupa.

Sementara itu Bertha Matatar, Raja Ampat Senior Officer Outreach dari CI Indonesia, bersepakat bahwa memang ada yang mesti meneruskan PLH ini. 

“Akan jauh lebih bagus jika Pendidikan Lingkungan Hidup juga turut masuk dalam kurikulum di sekolah, karena lembaga seperti LSM kan tidak akan selamanya berada di sini," ujar Marta.*


BACA JUGA

Sengketa Pilgub PBD, Pieter Ell: MA Tolak Kasasi Paslon Onesimus - Ibrahim

Sabtu, 23 November 2024 | 10:48 WIB

Wamendagri Ribka Haluk Teken Dukungan Program ASTA CITA Bersama Gubernur dan Bupati se-Papua Tengah

Rabu, 13 November 2024 | 18:15 WIB

Ribka Haluk Sampaikan Duka Cita Berpulangnya Cawagub Papua Tengah, Ausilius You

Kamis, 17 Oktober 2024 | 07:01 WIB

CSR Telkomsel Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Pasar Sentral Remu Sorong

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:09 WIB

Komisioner KPU PBD Telah Melakukan Klarifikasi di Bawaslu Terkait Laporan MRPBD

Senin, 30 September 2024 | 16:57 WIB
TERKINI

Sengketa Pilgub PBD, Pieter Ell: MA Tolak Kasasi Paslon Onesimus - Ibrahim

3 Jam yang lalu

Wakil Ketua II MRP Imbau Masyarakat Mendukung Suksesnya Pilkada Serentak 2024

10 Jam yang lalu

Mari Kita Jaga Kedamaian Pilkada Serentak 2024

10 Jam yang lalu

Mari-Yo Dampingi Kaesang Hadiri Kampanye Paslon Jhonda dan JBR -Hadir di Jayapura

17 Jam yang lalu

Direskrimum Polda Papua: HN Melakukan Kejahatan Luar Biasa, Ketua Pemuda Papua Parubahan Minta Diproses Hukum Siapapun Dia

18 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com