JAYAPURA, - Meski hari ini keduanya dipertemukan dalam kompetisi untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di Papua, namun siapa sangka jauh di masa lampau antara calon Gubernur Lukas Enembe (LE) dan John Wempi Wetipo (JWW) memiliki kedekatan layaknya kakak dan adik. Bahkan, JWW yang menjabat Bupati Jayawijaya dua periode ini mengakui kalau Lukas Enembelah yang mengajarinya untuk terjun ke dunia politik. Sehingga mengantarkannya pada hari ini menuju panggung pilgub Papua.
"Hari ini saya berterima kasih kepada kaka Lukas Enembe, dan tadi beliau sampaikan saya adalah adik Wempi. Tapi saya mau katakan bahwa adik inilah yang bawa kaka Lukas menjadi gubernur, karena saya adalah ada juru kampanye sewaktu kk Lukas pertama kali maju Gubernur (tahun 2005-red)," ungkap JWW saat memberikan sambutan politiknya pada rapat pleno terbuka penetapan nomor urut pasangan calon Pilgub Papua 2018, di kantor KPU Papua, Rabu (21/2)
Makna Angka Dua
Dalam rapat pleno tersebut, KPU menetapkan pasangan Lukas Enembe - Klemen Tinal (Lukmen) mendapatkan nomor urut satu sedangkan John Wempi Wetipo - Habel Melkias Suwae (Josua) meraih nomor urut dua . Menyoal makna angka "dua" yang didapatnya, JWW mengklaim ini merupakan angka yang tepat. Sebab selain didukung oleh dua partai pengusung PDI-Perjuangan dan Gerindra, penetapan pencabutan nomor urut juga dilakukan tepat 21 Februari 2018.
"Angka dua merupakan angka yang tepat, karena hari ini adalah tanggal 21. Angka dua disebutkan duluan, dua satu, bukan satu lalu dua," tukasnya yang disambut tepuk tangan dan teriakan yel yel dari massa dan simpatisan pendukungnya. mengajarkannya cara berpolitik, sehingga mengantarkannya pada panggung untuk maju sebagai orang nomor satu di Papua.
JWW juga menegaskan, angka dua adalah angka kemenangan baginya dan wakil, Habel Melkias Suwae dalam pertarungan pemilihan gubernur Papua periode 2018-2023.
"Kenapa saya pilih kaka Habel, karena bapa saya namanya Habel. Dan saya yakini mendapat restu bahwa kami akan menang," tegasnya optimis.
Rapat pleno terbuka KPU selain pencabutan nomor urut dan penetapannya, juga secara simbolis penyerahan pigura dari KPU kepadfa kedua kandidat. Pelaksanaan berjalan aman dan lancar dengan penjagaan ketat aparat kepolisian dibantu TNI setempat.[Riri]