Polisi akan Panggil Direktur ULMWP Terkait Seruan Perayaan 1 Desember
JAYAPURA – Kepolisian Resort Jayapura Kota (Polresta) Jayapura akan memanggil Direktur Eksekutif ULMWP (United Liberation Movement for West Papua), MH terkait seruannya di media yang mengajak seluruh rakyat Papua untuk memperingati 1 Desember yang diklaim sebagai hari kelahiran deklarasi manifesto politik west Papua atau lebih dikenal dengan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM)
Selain MH, Polisi juga akan memanggil RW, yang merupakan pentolan KNPB (Komite Nasional Papua Barat)
Kapolresta Jayapura, AKBP Gustav Urbinas menegaskan, keduanya akan dipanggil untuk dimintai klarifikasi terkait rencana aksi 1 Desember di Kota Jayapura
"RW ini diketahui menghubungi Philipus (pria yang namanya dicatut dalam selebaran ajakan perayaan 1 desember) untuk menjadi ketua panitia pada ibadah 1 Desember mendatang. Sementara MH kami akan panggil terkait pernyataan di Media untuk aksi pada 1 Desember mendatang," terang Kapolresta Gustav, Kamis (28/11).
Sebelumnya, polisi mengamankan seorang pemuda, Philipus Robaha (22) yang namanya tercatut sebagai ketua panitia perayaan ibadah 1 desember dalam selebaran yang dibagi bagikan ke masyarakat
Dihadapan polisi, Philipus membantah terlibat dalam ajakan aksi itu
"Saya tidak tahu menahu terkait selebaran ajakan yang mengatasnamakan dan tanda tangan saya untuk aksi itu. Saya tidak tahu sama sekali, dan saya tegaskan itu buka saya," bantahnya.
Kapolresta Jayapura menegaskan tidak akan memberikan ruang bagi siapapun yang ingin merayakan 1 Desember di wilayah hukum Kota Jayapura, meskipun perayaan itu dikemas dalam bentuk ibadah.
“Apabila ada aksi yang dianggap sebagai kegiatan untuk memperingati 1 Desember kami akan ambil tindakan tegas dengan membubarkannya,," tegas Kapolresta
Ia pun berharap agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan ajakan untuk memperingati 1 Desember
"Saya harap masyarakat tidak usah percaya selebaran itu, kalau mau melakukan ibadah silahkan di tempat ibadah masing-masing sebagai mana 1 Desember jatuh pada hari Minggu, tanpa harus melakukan aksi-aksi yang dianggap bertentangan,"pintanya.**