MENU TUTUP

Konflik Nduga, MRP Usulkan Dialog Melibatkan Pihak Luar Negeri Seperti di Aceh

Selasa, 10 Desember 2019 | 06:02 WIB / Andi Riri
Konflik Nduga, MRP Usulkan Dialog Melibatkan Pihak Luar Negeri Seperti di Aceh MRP gelar Seminar terkait hasil investigasi Konflik Nduga/Andi Riri

JAYAPURA – Majelis Rakyat Papua (MRP) telah melakukan investigasi terkait konflik berkepanjangan yang terjadi di Kabupaten Nduga.

Hasil investigasi tersebut dituangkan dalam sebuah buku berjudul 'Kekerasan Tak Berujung di Nduga' yang kemudian dibahas dalam Seminar Hasil Investihasi, pada Senin (9/12) kemarin.

Dalam seminar tersebut, terungkap bahwa hingga kini masih terdapat 4.000 an warga yang mengungsi di sejumlah wilayah terdekat, yakni Jayawijaya, Lanny Jaya dan Asmat.

Terkait itu, Ketua MRP Papua Timotius Murib meminta negara wajib bertanggungjawab mencari solusi serta memberikan jaminan keamanan maupun kepastian hidup bagi warga Nduga yang mengungsi. 

“Kenyataannya kan hari ini para pengungsi Nduga tidur di gua dan hutan. Ini kenyataan yang terjadi kepada para pengungsi dan negara harus bertanggungjawab. Makanya kita mendorong supaya negara bertanggungjawab menyelesaikan masalah pengungsian ini,” ujar Timotius kepada pers usai seminar

Menurut dia, Papua ini jelas bagian dari NKRI dan Nduga adalah wilayah NKRI. 

"Warga negara yang mengungsi ini juga punya hak untuk dapat makan, minum, tempat tinggal, pendidikan serta pelayanan kesehatan yang layak,” tegas Timotius 

Dia mengungkapkan, saat ini pihaknya akan mendorong pertemuan lanjutan dengan melibatkan Pemda Nduga, institusi TNI/Polri serta Pemprov Papua guna menyelesaikan konflik yang terjadi tersebut.

Sebab bila tidak, masyarakat Nduga bakal terus-terusan menjadi korban, akibat dari konflik yang terjadi antara TNI/Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). 

“Makanya kita saat ini meminta saran pendapat dari semua pimpinan organisasi dan lembaga. Sebab kita ingin dapat satu kesimpulan penyelesaian konflik dengan jalan damai,” tukasnys

Timotius menambahkan, konflik yang terjadi di Nduga saat ini akar masalahnya adalah persoalan ideologi yang dipicu sejak puluhan tahun lalu. Dimana ada keinginan dari sejumlah Orang Asli Papua untuk menentukan sendiri nasibnya. 

Dilain pihak, negara (Pemerintah Indonesia) tetap menegaskan Papua bagian dari NKRI, sehingga disinilah peran MRP yang mendorong ada solusi untuk permasalahan ideologi tersebut.

“Ya, diantaranya solusi yang kita dorong yaitu melalui dialog dengan melibatkan pihak luar negeri. Itu yang dulu pernah dilakukan pemerintah Indonesia dengan masyarakat Aceh. Sehingga ini jadi pekerjaan rumah yang besar bagi MRP dan TNI/Polri, kenapa hal ini tidak bisa dilakukan di Papua?,” serunya 

Timotius juga pada kesempatan itu memastikan bakal mendorong agar Pemerintah Pusat mengurangi jumlah personel TNI/Polri di Kabupaten Nduga. 

“Kami sudah laporkan kepada Wakil Presiden dan nanti kami juga akan menyurat resmi. Intinya tidak perlu tarik semua. Tidak tetap ada pasukannya, hanya tidak harus berlebihan,”tandasnya.**


BACA JUGA

Diberi Harapan Namun Berbuntut Kecewa, Anggota Polisi OAP Yang Ikuti SIP Surati MRP

Selasa, 02 April 2024 | 17:02 WIB

Pesan Pj Gubernur Papua Tengah Kepada Pimpinan MRPT yang baru Dilantik

Kamis, 01 Februari 2024 | 15:07 WIB
Foto

Wamendagri lantik delapan anggota Majelis Rakyat Papua

Rabu, 06 Desember 2023 | 07:30 WIB

Wamendagri Lantik 8 Anggota MRP Tahap 2, Ini Daftar Namanya

Selasa, 05 Desember 2023 | 19:46 WIB

28 Anggota MRP Papua Tengah Perwakilan Adat dan Perempuan Resmi Dilantik, Agama Belum

Kamis, 09 November 2023 | 21:05 WIB
TERKINI

Pj Bupati Puncak Jaya Serahkan Kendaraan Dinas Operasional Satpol PP

9 Jam yang lalu

Paulus Waterpauw Punya Prestasi Membanggakan di Pemerintahan dan Partai Golkar

11 Jam yang lalu

Paulus Waterpauw Untuk Papua Satu, Nitezen Kobarkan Semangat Menangkan Kaka Besar

13 Jam yang lalu

Melihat Upaya Pemerintah Dalam Meningkatkan Ekonomi Nelayan di Papua

13 Jam yang lalu

Tak Tahan Dikejar Polisi, Oknum ASN Pelaku Asusila di Jayapura Akhirnya Menyerahkan Diri

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com