MENU TUTUP

KKMSB Sesalkan Aksi Main Hakim Sendiri Warga yang Menyebabkan Tewasnya Yunus

Jumat, 28 Februari 2020 | 05:35 WIB / Andi Riri
KKMSB Sesalkan Aksi Main Hakim Sendiri Warga yang Menyebabkan Tewasnya Yunus KKMSB saat memberikan keterangan pers di Jayapura, Kamis (27/2)/Istimewa

JAYAPURAwartaplus.com– Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB) Provinsi Papua menyesalkan aksi main hakim sendiri warga Dogiyai, Papua yang menyebabkan tewasnya Yus Yunus (25), seorang sopir truk yang berasal dari Mandar, Sulawesi Barat. Mirisnya, aksi main hakim sendiri yang terjadi di jalan trans Nabire - Dogiyai disaksikan langsung oleh aparat keamanan, seperti yang terlihat dalam video yang viral di media sosial.

Ketua Umum KKMSB Papua Nushabri, mengatakan, kejadian tersebut seharusnya pihak kepolisian segera membawa korban (Yus Yunus) dengan menggunakan mobil polisi menjauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Dari video yang beredar kan terlihat jelas, aparat hanya melindungi korban dari amuk massa, tetapi tidak mempunyai inisiatif untuk membawa korban pergi dari lokasi tersebut. Ini yang kami cukup sayangkan, apalagi, korban meninggal di TKP setelah diamuk massa,” sesal Nushabri dalam keterangan pers di Jayapura, Kamis (27/2).

Terkait itu KKMSB meminta Kapolda Papua segera menindak tegas anggotanya yang telah melakukan pembiaran terjadinya pengeroyokan hingga menyebabkan tewasnya Yus Yunus, seorang sopir truk lintas kabupaten, yang tewas diamuk massa, di jalan trans Nabire - Dogiyai, Minggu (25/2) lalu.

KKMSB juga mendesak Polisi segera menangkap para pelaku yang melakukan penganiayaan, seperti yang terlihat jelas dalam video yang beredar.

"Kami mengutuk keras atas tindakan main hakim sendiri yang mengkibatkan warga kami meninggal," sesalnya

Pihaknya juga menuntut pemerintah Kabupaten Dogiyai mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) soal pelarangan hewan ternak berkeliaran di tempat umum.

“Saudara kami ini tidak salah. Dia (Yus) malah melaporkan kejadian yang sebenarnya kepada pihak kepolisian, namun kenyataannya, dia menjadi korban. Seharusnya masyarakat tidak main hakim sendiri, dan pihak kepolisian juga harus bisa menjelaskan kepada masyarakat bahwa korban bukan pelaku,” katanya.

Untuk diketahui, Yus Yunus (25) yang merupakan warga asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tewas diamuk massa karena diduga menabrak salah seorang warga dan hewan ternaknya. 

Video penganiayaan Yus Yunus viral di media sosial. Dalam video tersebut, Yus Yunus didatangi sejumlah warga yang menudingnya telah menabrak seorang pemotor dan babinya hingga tewas. Pukulan bertubi-tubi dari warga dengan menggunakan kayu pun tak bisa dihindari.

Kepolisian Daerah Papua telah menurunkan tim khusus ke Kabupaten Dogiyai untuk melakukan investigasi. Mencari kebenaran kasus pengeroyokan yang dilakukan warga terhadap Yus Yunus.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, mengatakan apabila hasil investigasi membuktikan Yus Yunus tidak bersalah, maka pihaknya akan mengambil tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku.

“Saya pribadi cukup sesalkan dan prihatin atas kejadian itu, karena korban dicurigai melakukan tabrak lari. Apabila itu bukan, maka pelaku penganiayaan itu akan ditindak,” tegas Waterpauw.**


BACA JUGA

Klarifikasi Kepsek SMAN 2 Dogiyai Soal Pawai Kelulusan Siswanya Gunakan Atribut Bintang Kejora

Rabu, 08 Mei 2024 | 10:08 WIB

Kantor BPBD Dogiyai Terbakar, Polisi Lakukan Penyelidikan

Kamis, 14 Maret 2024 | 03:53 WIB

Bertemu Polisi New Zealand, Kapolda Papua: Ada Pihak Manfaatkan Isu Penyanderaan Kapten Philips

Senin, 26 Februari 2024 | 19:05 WIB

Sebanyak 1.297 TPS di Tanah Papua Belum Mencoblos, Terbanyak Daerah yang Gunakan Sistem Noken

Kamis, 15 Februari 2024 | 07:43 WIB

Personil Polri yang Amankan TPS di Dogiyai Diserang Warga

Rabu, 14 Februari 2024 | 18:39 WIB
TERKINI

Pj Ketua TP-PKK Puncak Jaya Hadiri Puncak Perayaan Hut Dekranas dan HKG di Solo

1 Jam yang lalu

Tahun Ini Pemprov Papua Tengah Bangun Perpanjangan Landasan Bandara Baru Nabire

6 Jam yang lalu

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Mulai Dibuka, Menteri PANRB Ingatkan Hal Ini

6 Jam yang lalu

Paulus Waterpauw Dinantikan, Dewan Adat Sarmi: Suara Akan Kami Bungkus Untuknya

8 Jam yang lalu

KPK Kembalikan 90 Unit Mobil yang sebelumnya Ditarik dari Mantan Anggota DPR Papua

8 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com