MENU TUTUP

Membumikan Literasi di Papua, Wikilatih Lakukan Pelatihan Menulis Kreatif

Jumat, 28 Februari 2020 | 14:37 WIB / Roberth
Membumikan Literasi di Papua, Wikilatih Lakukan Pelatihan Menulis Kreatif Para peserta pelatihan menulis di Wikipedia bergambar bersama usai acara pembukaan pelatihan kerjasama Yayasan Lontar dengan Uncen didukung PTFI (26/2)/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com-“Anak muda Papua tidak menulis itu sama dengan sedang mengubur sejarah dan cerita orang Papua sendiri.” (John Waromi). Kutipan dari John Waromi, salah seorang penulis Papua yang telah menerbitkan novel ekologi Papua berjudul “Anggadi Tupa” dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, menjadi pemicu untuk mengadakan pelatihan menulis dan membangkitkan potensi menulis warga Papua sesuai dengan minatnya.

Tanah Papua memiliki kekayaan ragam budaya dan sastra yang bisa dituliskan. Namun hingga saat ini, artikel mengenai Papua belum banyak ditulis di situs Wikipedia, sebuah situs ensiklopedi daring yang hampir selalu muncul paling atas di laman situs pencari di internet.

Berdasarkan hal tersebut, Lontar menggandeng Universitas Cenderawasih (Uncen), Wikimedia Indonesia dan didukung oleh PT Freeport Indonesia mengadakan pelatihan menulis artikel tentang sastra, budaya dan sejarah Papua di Wikipedia berbahasa Indonesia, dan mengadakan pelatihan menulis kreatif bersama Dorothea Rosa Herliany, penulis novel Isinga, Roman Papua yang memenangi Kusala Sastra Khatulistiwa dan Ibiroma Wamla (Andy Tagihuma), penulis dan pendiri Komunitas Sastra Papua. Acara ini diselenggarakan selama 4 hari berturut-turut yakni tanggal 26-29 Februari 2020 bertempat di Hotel Horison, Kotaraja, Jayapura.

“Peminat pelatihan ini cukup banyak. Bahkan setelah ditutup pendaftaran, masih ada yang menghubungi kami. Namun supaya fokus, jumlah pesertanya dibatasi sehingga dilakukan seleksi. Semoga kami bisa mengadakan acara serupa di beberapa kota lainnya untuk menggali potensi menulis warga Papua”,demikian yang disampaikan oleh Yuli Ismartono, Direktur Eksekutif Yayasan Lontar,  mengenai minat peserta pelatihan,  Jumat (28/2).

Potensi

Riza Pratama, Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia dalam sambutannya menyampaikan bahwa sejalan dengan komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam peningkatan kapasitas dan kualitas unggul SDM Papua, serta ikut melestarikan dan mempromosikan seni dan budaya Papua Freeport menggandeng Yayasan Lontar dan Universitas Cenderawasih menyelenggarakan workshop pelatihan menulis untuk menggali potensi karya sastra dan melahirkan penulis-penulis handal dari Papua.

Vice Presiden (VP)  Corcom PTFI Riza Pratama memberikan sambutan pada acara  pembukaan pelatihan menulis bagi para mahasiswa Uncen di Jayapura (28/2)  kerjasama Yayasan Lontar dengan Uncen didukung PTFI/Istimewa

“Kami sangat mendukung kegiatan ini, kami ingin mendorong lahirnya karya-karya dari Papua yang dapat mendunia. Yayasan Lontar telah mempublikasikan banyak karya-karya terbaik dan berkualitas. Semoga kegiatan ini mendorong banyak penulis dari Papua untuk melahirkan karya terbaiknya, dan Yayasan Lontar dapat menyeleksi dan menterjemahkannya untuk dapat dipublikasikan secara global,” ujar Riza.

Rektor Universitas Cenderawasih, Apolo Safanpo menyambut baik kolaborasi untuk kegiatan ini. “Sebagai center of excellence di Papua, Uncen sangat mengapresiasi kolaborasi untuk menggali potensi unggul dalam penulisan karya sastra di Papua. Ada banyak kajian yang telah dilakukan Uncen yang dapat menjadi referensi tulisan atau karya sastra dari Papua, khususnya kajian Antropologi,” ujar Rektor Uncen.

Pada pelatihan menulis di Wikipedia, beberapa peserta dosen Uncen yang mengikuti pelatihan ini merasakan manfaat dari workshop ini. Pelatihan ini penting bagi dosen, bahkan dosen-dosen dari jurusan keteknikan.

Seorang dosen dari jurusan teknik pharmasi yang menjadi peserta workshop menyampaikan ekspresi betapa pentingnya bagi para dosen mendapatkan pelatihan ini untuk dapat menuangkan hasil penelitian yang telah dilakukannya. “Kami berharap akan semakin banyak tersedia tulisan mengenai Papua yang ditulis oleh warga Papua sendiri sehingga dapat dihasilkan tulisan yang lebih mendalam dan dibaca secara luas. Selama 4 hari, pelatihan diikuti oleh mahasiswa, dan masyarakat umum, dengan latar guru, dosen, karyawan, dan anggota komunitas menulis.

Yayasan Lontar didirikan pada tahun 1987 bertujuan mempromosikan sastra Indonesia di dalam dan luar negeri dengan menerjemahkan dan menerbitkan ke dalam bahasa Inggris. Yuli Ismartono mengutip Pramoedya Ananta Toer, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. Misi inilah yang diemban Yayasan Lontar untuk mendorong lahirnya tulisan dan karya-karya sastra yang dapat mendunia". 

 

 

 


BACA JUGA

Tenaga Kesehatan Mimika Ikuti Konferensi Internasional Neurovaskular

Sabtu, 11 Mei 2024 | 17:02 WIB

Tim Nasional Memanggil Siswa Papua Football Academy

Sabtu, 11 Mei 2024 | 16:52 WIB

Ribuan Pendaftar di Program Pelatihan Institut Pertambangan Nemangkawi

Senin, 06 Mei 2024 | 03:14 WIB

Menaker Apresiasi PKB Manajemen dan Serikat Pekerja PT Freeport Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 17:15 WIB

Perempuan Tangguh di Garda Terdepan Pertambangan PTFI

Selasa, 23 April 2024 | 10:36 WIB
TERKINI

Pj Ketua TP-PKK Puncak Jaya Hadiri Puncak Perayaan Hut Dekranas dan HKG di Solo

19 Jam yang lalu

Tahun Ini Pemprov Papua Tengah Bangun Perpanjangan Landasan Bandara Baru Nabire

1 Hari yang lalu

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Mulai Dibuka, Menteri PANRB Ingatkan Hal Ini

1 Hari yang lalu

Paulus Waterpauw Dinantikan, Dewan Adat Sarmi: Suara Akan Kami Bungkus Untuknya

1 Hari yang lalu

KPK Kembalikan 90 Unit Mobil yang sebelumnya Ditarik dari Mantan Anggota DPR Papua

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com