Kodam Cenderawasih dan TPNPB Saling Klaim Pencemaran Nama Baik
JAYAPURA,wartaplus.com-Kodam XVII/Cenderawasih dibuat geram lantaran nama Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab dicatut dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh media The TPNPB News melalui media sosial.
Dalam siaran pers tersebut, media The TPNPB News menyebut bahwa Pangdam XVII/Cenderawasih melakukan kontak telepon dengan salah satu pimpinan kelompok separatis, Lekagak Talenggen.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto, dengan tegas membantah pernyataan tersebut. Kapendam menegaskan bahwa Pangdam XVII/Cenderawasih tidak pernah melakukan kontak telepon dengan Lekagak Talenggen. Menurut kapendam, Lekagak Talenggen bersama dengan Sabby Sambom telah melakukan pembohongan publik demi mencari popularitas pribadi.
“Sebby Sambom saat ini diketahui berada di wilayah Papua New Guinea. Yang bersangkutan tidak pernah melihat langsung situasi Tembagapura, selain mendapatkan informasi sepihak dari Lekagak Talenggen. Tindakan Sabby Sambom dengan mencatut jabatan Pangdam XVII/Cenderawasih dalam rilisnya telah mencemarkan nama baik Pangdam XVII/Cenderawasih maupun Kodam XVII/Cenderawasih,”tegas Eko Daryanto.
Atas pencatutan nama tersebut, Kodam XVII/Cenderawasih meminta institusi Polri untuk berkoordinasi dengan otoritas pemerintah PNG agar melakukan upaya penegakan hukum terhadap Sabby Sambom.
Menanggapi pernyataan tersebut, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sembom, mengaku tidak mengetahui dan tidak pernah mengeluarkan rilis tersebut.
“Kami tidak mengetahui percakapan Pangdam dan Lekagak Telenggen itu, jadi tidak mungkin kami mengeluarkan berita apabila sumber beritanya tidak jelas,” kata Sebby.
Sebby mengaku, pemberitaan tersebut hanya untuk menyudutkan organisasi TPNPB dan mencemarkan nama baiknya. “Pemberitaan ini mencemarkan organisasi kami dan nama saya. Karena kami tidak mengetahui dan mengeluarkan rilis terkait percakapan itu,”akunya.
Ia mengaku, jika pihaknya mengeluarkan rilis maka akan disertai dengan kop surat untuk menghindari berita bohong dan manipulasi yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
“Kalau kami keluarkan rilis maka ada kop suratnya. Dan akan dikirimkan kepada semua media dengan resmi, jadi tidak sembarang kami keluarkan rilis,” tandasnya.