MENU TUTUP

Masyarakat Serambakon Pegubin Minta Perlindungan TNI dari Teror Kelompok Bersenjata

Rabu, 01 April 2020 | 19:49 WIB / Andi Riri
Masyarakat Serambakon Pegubin Minta Perlindungan TNI dari Teror Kelompok Bersenjata Kepala distrik Serambakon, Thadeus Asemki/dok.pendam17

JAYAPURAwartaplus.com - Masyarakat di distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang menolak keras disebut sebagai  Kelompok Separatis Bersenjata (KSB). 

Hal ini ditegaskan Kepala distrik Serambakon, Thadeus Asemki. Bahkan selaku Kepala Kampung, Thadeus justru tidak mengetahui sama sekali terkait kelompok yang saat ini sedang berupaya mengganggu situasi kamtibmas khusus di kampungnya dan wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang pada umumnya.

"Selama lima tahun dan dua kali saya menjadi Kepala Distrik, belum pernah ada kejadian seperti akhir-akhir ini di Serambakon.Saya sudah pastikan bahwa mereka-mereka ini bukan masyarakat dari distrik ini. Saya juga sudah berkoordinasi dengan kepala-kepala distrik yang lain dengan harapan mereka dapat segera kembali ke daerahnya," tegas Thadeus dalam siaran persnya, Rabu (01/04).

Rentetan teror penembakan yang dilakukan oleh KSB di Oksibil selama ini, ungkapnya, telah memberikan efek ketakutan dikalangan masyarakat. 

"Masyarakat banyak mengeluh tidak bisa lagi pergi ke kebun, tidak bisa memanen hasil kebun yang seharusnya sudah waktunya, karena merasa takut di ganggu. Bahkan mereka juga merasa takut untuk keluar rumah", ungkapnya.

Pihaknya berharap agar situasi dapat segera pulih sehingga aktifitas masyarakat dapat berjalan normal seperti biasanya.

"Saya berharap ini dapat menjadi atensi bagi aparat Pemerintah, TNI-Polri sehingga masyarakat di distrik ini kembali merasa aman. Sebagai kepala distrik saya tentunya mau agar masyarakat saya dapat merasa aman", harapnya.

Hal yang sama pun diterangkan oleh Ketua DAS (Dewan Adat Serambakon) Boni Laurens Mindana yang juga menyampaikan adanya ketakutan masyarakat.

"Masyarakat di sini jadi ketakutan akhir-akhir ini, akibat banyak teror yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Kami tidak bisa ke kebun dan takut untuk keluar rumah,"akunya.

Seperti diberitakan sebelumnya dalam periode maret 2020 telah terjadi dua kali teror penembakan di wilayah pegunungan bintang. Pertama, penembakan terhadap mobil truk yang tengah melintas di Distrik Oksop, Senin, 2 Maret yang menyebabkan truk mengalami kecelakaan akibat pengemudi yang kaget diberondong tembakan. Lalu penembakan pesawat Casa milik TNI AU sesaat sebelum landing di bandara Oksibil. Dimana pesawat ditembak saat melintas diatas distrik Serambakon sepekan lalu.(Adv)

 

 


BACA JUGA

TNI - Polri Gelar Bhakti Sosial di Distrik Serambakon Pegunungan Bintang

Selasa, 14 April 2020 | 19:27 WIB

Ini Wujud Kecintaan Warga Kepada TNI di Kabupaten Pegunungan Bintang

Selasa, 07 April 2020 | 09:34 WIB

TNI Berhasil Kuasai Markas Kelompok Bersenjata di Oksibil

Senin, 30 Maret 2020 | 11:48 WIB

Pesawat Casa CN A-2909 Ditembaki di Bandara Oksibil Pegunungan Bintang

Senin, 23 Maret 2020 | 14:35 WIB
TERKINI

Yumiron : Mahasiswa Harus Berikan Contoh Dalam Menjaga Kamtibmas

2 Jam yang lalu

Tryout UTBK SNBT 2024 Ilmupedia dan Ruangguru, Kerjasama Telkomsel dan Kuncie untuk Pelajar Papua

4 Jam yang lalu

Satu Anggota OPM Penyerang Posramil Kisor Maybrat Menyerahkan Diri

5 Jam yang lalu

Ribka Haluk Berikan Pujian Khofifah Parawansa yang Terima Penghargaan Satyalancana dari Presiden

20 Jam yang lalu

Menuju Papua Satu, Ini Catatan Sejarah Paulus Waterpauw

20 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com