MENU TUTUP

Glenn Fredly Inspirator Generasi Muda Indonesia Timur

Kamis, 09 April 2020 | 19:43 WIB / adm
Glenn Fredly Inspirator Generasi Muda Indonesia Timur Glenn Fredly/okezone.com

MASIH teringat sekitar tahun 2005 hingga 2007 di kota Kembang Bandung, saat ini saya masih menjadi mahasiswa di ITB, dan menjadi penyanyi jalanan yang juga manggung dari kafe ke kafe untuk mencari sesuap nasi.

Lagu-lagu yang dibuat penyanyi dan musisi idola saya: Glenn Fredly, yang selalu saya bawakan, mulai dari Januari, Kasih Putih, Awal Cerita Cinta, hingga lagu etnik Ambon yang dipopulerkan beliau, seperti Rame- Rame  dan Toki-toki Gaba-gaba .

Masih teringat dengan jelas kala tampil dikKampus atau di jalan saat mengamen, dan di kafe saat manggung. Saya menggunakan baju putih, dengan jaket “ngatung”, topi ala pelukis Italia dan satu anting di telinga kanan saya. Glenn Fredly saat itu. 

Muka saya yang coklat hitam, dengan raut wajah Indonesia timur dengan badan cungkring dan senyum lebar dengan rahang khas Papua semakin menambah hubungan saya dengan penyanyi asal Maluku tersebut.

Glenn saat itu, bukan hanya menjadi inspirasi bernyanyi dan bermusik saya. Akan tetapi, lebih dari itu, sulit ditangani, anak Indonesia Timur, yang saat ini sedang berjuang di Tanah Rantau yang jauh, memiliki kepercayaan diri kembali, untuk terus berjuang meraih cita-cita dan mimpi. 

Kemunculan Glenn menjadi oase energi untuk memperoleh cita-cita, bagi saya, di tengah-tengah glorifikasi modelpPeran dan figur publik Indonesia, yang sebagian besar berwajah Melayu atau oriental ala: ala Nicholas Saputra atau Afgan, yang sulit saya jadikan inspirasi dan temuan. Karena saya mengaku: "Saya tidak setampan dan semeyakinkan mereka". 

Rambut ikal Glen Fredly kala itu (sebelum kemudian dia lebih sering memakai topi), rahang tirusnya, membuat saya yang sering panggil kribo dan monyong yang diartifkan kedua kata ini bukan ejekan, melainkan kata  sanjungan dengan kemampuan saya.

Warna kulit Glenn Fredly, yang gelap, mengubah pandangan saya, juga hitam macho dan keren. Awal-mulai kompilasi saya meluncurkan: "Si Billy Hitam", saya akan menunduk dan berlari, malu dan rendah diri. Kemudian, tampilah sebagai Glenn Fredly, saya akan menoleh dan tersenyum ramah sambil merespons yang positif.

Tahun 2006 adalah tahun dimana sebuah film yang sangat memotivasi, hasil karya produser asal Indonesia Timur: Ary Sihasale, keluar dari bioskop dan memenangkan beberapa kategori Piala Citra. Film tersebut berkisah tentang perjuangan seorang anak Papua di daratan, yang bernama: Denias, lolos Pendidikan setinggi-kenaikan.

Pemeran film tersebut: Albert Fakdawer, putra Asli Papua, yang juga seorang penyanyi, yang sebelumnya pernah berkolaborasi dengan Glenn Fredly, meluncurkan lagu: "Salam Bagi Sahabat". Kekompakan mereka berdua di video clipnya, dan lagu sukses ini menjadi tren kala itu, semakin meningkat energi saya untuk percaya kembali ke diri sendiri dan asal saya.

Cinta Papua

Tahun lalu, kompilasi yang dikeluarkan rasisme, yang mendorong kampanye-kampanye: “Saya Cinta Papua” di seluruh Indonesia, Glenn Fredly menyiapkan sebuah konser yang didukung.

Dengan bertopi dan beraksesoris Papua, Glenn Fredly membuka lagu etnik Ambon dan Papua dan berpidato pendek. Dalam narasinya, Glenn menyatakan rasa cinta kasihnya untuk Papua, dan menyatakan yang terbaik untuk persatuan dan kesatuan bangsa. Baru kali ini saya lihat, kemampuan retoriknya yang luar biasa, yang menambah daftar panjang alasan saya mengagumi angka satu ini.

Bung Glenn Fredly, demikian biasa disebutnya, telah menjadi panutan untuk anak-anak seperti saya. Dia lebih dari memuji seorang penghibur, akan tetapi juga inspirator, yang memberikan pesan langsung: "Berkaryalah, maka kamu akan mendapat penghargaan".

Glenn memberikan motivasi yang menjadi nilai yang saya pegang hingga hari ini. Terkait karya kami harus menghasilkan positif untuk seluruh masyarakat Indonesia, dan itu jauh lebih penting dari apa warna kulit kita, bentuk muka atau jenis rambut kita, dan setiap orang memiliki peluang yang sama, untuk dapat memperoleh penghargaan dan bantuan itu dan lebih lagi menjadi inspirasi untuk orang lain.

Terimakasih menyanyikan Maestro Maluku, Putra Indonesia, menyanyikan inspirator dari ufuk timur Indonesia yang membuat anak-anak Indonesia Timur memercayai kita semua di nusantara ini sejajar. Sosok yang telah meminta saya sebuah pesan tentang hidup yang saya bawa selamanya. Pergilah dalam damai, Tuhan akan menyediakan tempat yang terbaik untukmu di seberang sana.

* Billy Mambrasar - Staf Khusus Presiden RI


BACA JUGA

Pieter Ell dan Samuel Rizal Warnai Film Layar Lebar Tentang Toleransi Keagamaan di Papua

Jumat, 03 November 2023 | 10:59 WIB

Dies Natalis Uncen ke 61 tahun, Alumni Gelar Lomba Folk Song Lagu Daerah Papua

Rabu, 01 November 2023 | 16:12 WIB

Pengacara dan Artis Pieter Ell Kembali Bintangi Layar Lebar Bergenre Horor Komedi

Selasa, 04 Juli 2023 | 13:35 WIB
Ketua Peradi Kota Jayapura, Petrus Paulus Ell

Peradi Kota Jayapura Akan Memberikan Bantuan Hukum Secara Gratis Kepada Masyarakat

Sabtu, 04 Februari 2023 | 23:01 WIB
Pieter Ell

Pengacara Kondang Yang Juga Artis Pimpin Peradi Kota Jayapura

Sabtu, 29 Oktober 2022 | 19:42 WIB
TERKINI

Penyusunan RKPD dan Otsus Provinsi Papua 2025 Diharapkan Selaras dengan Visi Misi Kepala Daerah yang Baru

14 Jam yang lalu

Momen Hari Kartini, TP-PKK Puncak Jaya Perkenalkan Kerajinan Tangan Khas Daerah

19 Jam yang lalu

Mendagri Perpanjang Masa Jabatan Penjabat Sekda Papua, Derek Hegemur

22 Jam yang lalu

Peralihan Uang Kartal ke Uang Digital, Penyebab Turunnya Realisasi SERAMBI 2024 di Papua

1 Hari yang lalu

Pemprov Papua Dukung Audit Rinci LKPD 2023, Kepala OPD Diminta Siapkan Data

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com