Terdampak Corona, Mahasiswa Puncak Jaya di Kota Studi Terima Bantuan Rp300 Juta
MULIA, wartaplus.com- Pandemi virus corona atau covid-19 di seluruh Indonesia berdampak pada dirumahkannya mahasiswa asal Kabupaten Puncak Jaya yang masih berada di sejumlah Kota Studi. Ditutupnya akses penerbangang penumpang sebagai konsekuensi Karantina Wilayah Papua dari aktivitas mobilitas manusia memaksa mahasiswa harus bertahan di kota studi.
Cuitan dan keluhan para mahasiswa lewat media sosial menunjukkan mereka juga ingin perhatian dari Bupati sebagai Kepala daerah Puncak Jaya. Pasalnya, kondisi mereka saat ini yang jauh dari kampung halaman dan bergantung kepada Beasiswa dari Pemda terancam pupus akibat dihapusnya dana transfer Otsus ke daerah - daerah. Sedangkan sumber dana beasiswa yang berasal dari Dana Otsus ada disitu.
Kepala BPKAD Puncak Jaya, Yubelina Enumbi mengaku, keluhan para mahasiswa sudah didengar oleh pemerintah daerah Puncak Jaya.
“Bahwa beasiswa kepada adik mahasiswa ditiadakan akibat wabah covid itu tidak benar. Beasiswa tetap dibayarkan dari talangan Sumber Dana DAU dulu sambil menunggu transfer daerah. Hal ini sudah dikoordinasikan dengan Dinas Sosial sebagai instansi teknis. Kami tetap perhatikan karena mereka juga warga kami, agar tetap semangat belajar dari rumah/kost mereka,” aku Yubelina di sela sela pendistribusian Sembako ke tujuh Distrik yang dipusatkan di Distrik Mulia, Rabu (15/4)
Sementara itu di tempat yang sama Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda berharap agar mahasiswa yang berada di kota studi tetap tenang begitupun dengan masyarakat Puncak Jaya
“Kami (pemerintah daerah) masih ada. Beasiswa tetap akan kami bayarkan meski ada edaran pemangkasan Dana DAK dan Otsus. Sedangkan untuk membantu adik - adik kami ada bantu Rp300 juta melalui Koordinator Mahasiswa Puncak Jaya,” tegas Bupati
Dirinya berpesan agar mahasiswa Puncak Jaya tetap ikut aturan yang ada di kota studi masing - masing dan tidak mempercayai hoax.(Adv)