Mulai 15 Juni Sekolah di Puncak Jaya Dibuka untuk Penerimaan Murid Baru
MULIA, wartaplus.com - Setelah diliburkan lebih dari tiga bulan akibat pandemic Covid-19, Senin, 15 Juni 2020 aktivitas persekolahan di Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya kembali dibuka.
Keputusan membuka kembali aktivitas persekolahan di kota Mulia, ibu kota kabupaten Puncak Jaya berdasarkan hasil rapat Bupati bersama jajaran Dinas Pendidikan Kebudayaan serta para Kepala Sekolah baik TK,SD, SMP dan SMK se-kota Mulia, berlangsung di Aula SMP Negeri I Mulia, Selasa (9/6) kemarin
Meski telah dibuka, namun masih diprioritaskan untuk pelaksanaan penerimaan peserta didik tahun ajaran baru 2019/2020 dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Adapun teknis pelaksanaannya, masih akan dibahas oleh jajaran dinas pendidikan.
Sudah menjadi isu yang hangat saat ini bahwa, terkait rencana normal baru/ new normal dalam bidang pendidikan yang diperuntukkan bagi peserta didik dan tenaga pendidik masih menjadi polemik secara nasional. Kini, persoalan tersebut juga menjadi salah satu agenda penting di Puncak Jaya.
Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda, S.Sos, S.IP, MM dalam arahannya mengatakan covid-19 belum berakhir. Oleh karena itu apa yang telah diputuskan oleh provinsi Papua, harus diikuti oleh semua kabupaten termasuk Puncak Jaya
“Kita harus mengikuti dengan melaksanakan keputusan tersebut, perpanjangan masa karantina di Kabupaten Puncak Jaya berlanjut sampai dengan tanggal 11 juli,” ungkap Bupati seperti dikutip dari rilis Humas Puncak Jaya
Oleh karena itu, Bupati yang dalam kesempatan itu didampingi Plh. Sekda Mulyadi, S.Sos, M.AP, M.KP, dan Kepala Dinas P&K Amir Wonda, S. Pd, mengajak semua masyarakat termasuk para guru dan siswa untuk tetap mengikuti aturan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.
“Termasuk nantinya dalam proses termaksud proses belajar mengajar yang tetap di laksanakan di rumah masing-masing,” ujar Bupati.
Sementara itu dalam rapat, beberapa kepala sekolah menyampaikan aspirasi kepada Bupati.
Kepala Sekolah TK/Paud Nagalo Marannu, Suriyati Suppa. S. Pd mengungkapkan, selama pandemi covid 19, sekolahnya diliburkan tidak ada aktivitas belajar mengajar
“Seperti yang kita ketahui anak TK yang pola belajarnya ialah Belajar sambil Bermain. Kami memiliki kendala yakni permainan yang ada di Sekolah masih dalam kategori standar sehingga kami tidak bisa memberikan atau meminjamkan kepada orang tua murid sehingga proses belajar sambil bermain di rumah mungkin terkendala,” tuturnya
Maka dari itu, lanjut Suriyati, pihaknya berharap bantuan pemerintah daerah untuk mengadakan beberapa peralatan yang dibutuhkan oleh anak-anak.
Sedangkan Kepala Sekolah SMK Rinda Pardede, S. Pd mewakili jenjang pendidikan menengah mengaku butuh tenaga tambahan berupa guru kontrak. Dia berharap para guru honorer yang lulus dalam seleksi tes CPNS 2013/2015 agar dapat kembali ditempatkan di institusi tempat mereka mengabdi sebelumnya.
Adapun keluhan dari para Kepala Sekolah tentang guru honorer yang belum maksimal dikarenakan masih digaji secara mandiri oleh sekolah. Sehingga ke depan diharapkan para guru honorer yang selama ini dibebankan ke sekolah dapat diambil kebijakan guna dianggarkan oleh Pemerintah Daerah Puncak Jaya, kendati aturan K2 sudah dicabut oleh Pemerintah Pusat.
Tidak dapat dipungkiri selama masa lockdown sontak membuat proses belajar mengajar (PBM) berhenti total. Kerinduan para guru-guru akan kembalinya aktivitas persekolahan menjadi usulan dan aspirasi mereka.
Disisi lain waktu terus bergulir, jadwal penerimaan peserta didik baru sudah didepan mata, suka tidak suka, mau tidak mau penerimaan siswa didik baru harus segera dilaksanakan bulan ini.(Adv)