MENU TUTUP

MRP Dibubarkan Saja Jika 'Menolak' Otonomi Khusus

Senin, 03 Agustus 2020 | 04:34 WIB / Cholid
MRP Dibubarkan Saja Jika 'Menolak' Otonomi Khusus Ketua LMA Port Numbay, George Awi/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com - Sebuah pernyataan tegas disampaikan Ketua LMA Port Numbay, George Awi terkait munculnya kelompok - kelompok yang mengatasnamakan masyarakat untuk menolak Otonomi Khusus jilid II. Menurut Awi kelompok elit politik baik DPR Papua maupun Majelis Rakyat Papua (MRP) apalagi eksekutif tidak patut menyatakan diri menolak Otsus. Pasalnya ketiga lembaga pemerintah ini menjadi komponen yang menggunakan anggaran Otsus.

Tak hanya itu, untuk MRP sendiri sejatinya lahir dari adanya Otsus, begitu juga dengan sebutan DPR Papua muncul karena adanya Otsus sedangkan eksekutif sebagai pihak yang menjalankan kebijakan pemerintahan dalam Otsus.

Dikatakan jika ada kekecewaan, ketidakpuasan yang dilontarkan selama ini sejatinya adalah hal yang wajar. Namun sikap yang harus disampaikan bukanlah menolak melainkan evaluasi. Apalagi presiden Jokowi sudah memberi sinyal untuk dilakukan evaluasi secara menyeluruh sehingga tak tepat jika kalangan elit politik yang menggunakan dana Otsus justru menyampaikan menolak Otsus.

“Kalau ada dari MRP yang menyatakan menolak Otsus saya pikir MRP dibubarkan saja. Toh MRP lahir dari amanah Otsus sehingga kalau Otsus tidak ada berarti MRP juga,hal itu di sampaikan Awi dengan nada diplomatis,”ujarnya, Minggu (2/8).

Tak hanya itu, jika kalangan elit politik menolak Otsus artinya jangan ngoceh atau ngomel ketika kepala daerah di Papua bisa dijabat oleh mereka dari warga nusantara dan bukan orang asli Papua. Beritu juga dengan bupati dan seluruh perangkatnya.

“Bila Otsus ditolak dan tak berlaku lagi artinya semua regulasi yang lahir karena Otsus juga ditiadakan. Ini berarti kepala daerah boleh siapa saja yang memimpin. Tidak ada lagi afirmative, tidak ada lagi jatah Polisi, TNI, IPDN maupun masuk perguruan tinggi yang didominasi oleh Otsus. Ini harus dipahami baik,”tandasnya.

Dikoreksi

Namun di sini ia tidak menyatakan Otsus bukan tanpa celah tetapi ada banyak hal yang patut dikoreksi. Ia menggunakan bahasa kampung dimana orang kampung jika membuat kebun biasanya ada pagar yang mengelilingi. Ini untuk menghindari hewan masuk dan merusak kebun. Nah jika satu saat ada ternak apakah babi maupun sapi yang masuk keudian merusak kebun, tentunya petani tersebut tidak memarahi hewan tadi melainkan memperbaiki pagarnya.

Ini sama seperti Otsus, kebun itu anggaran dan kebijakan yang diberikan. Nah kalau ada kelemahan dalam hal ini pagar rusak artinya pagar itu yang diperbaiki, pagar itu yang dievaluasi, bukan mengejar hewannya dan tidak memperbaiki pagar.

Ini sama seperti pipa air ada yang bocor. Tentunya tidak harus ganti baru atau memotong melainkan ada upaya memperbaiki saluran yang bocor tadi. “Nah disitu maksud saya evaluasi, jadi kalau ada yang berteriak menolak, coba tanya jangan - jangan dia juga pernah menikmati tapi berpura pura tidak mendapat dampak Otsus,”ujarnya, *


BACA JUGA

Wamendagri Pimpin Rapat Koordinasi PSU dan Enggan Berkomentar DPRP Jalur Otsus

Kamis, 15 Mei 2025 | 20:25 WIB
Majelis Rakyat Papua

Program Makanan Bergizi Gratis Kunci Masa Depan Anak Papua yang Sehat dan Cerdas

Rabu, 26 Maret 2025 | 07:54 WIB

Ondofolo Anderson Tokoro: Dukung Calon Anggota DPRP Jalur Pengangkatan, Jangan Saling Merendahkan

Selasa, 21 Januari 2025 | 16:53 WIB

Merasakan Manfaat Otonomi Khusus Papua

Selasa, 14 Januari 2025 | 06:06 WIB

Pemkab Biak Salurkan Dana Otsus Rp3 Miliar Bantu 1.501 Pengusaha

Senin, 13 Januari 2025 | 07:55 WIB
TERKINI

Sertijab Dandim 1701/Jayapura dari Kolonel Inf Henry Widodo kepada Letkol Inf Taufik Hidayat

6 Jam yang lalu

Senyum di Pantai Hecnuk, Harapan Damai di Muara Tami

7 Jam yang lalu

Dari Pantai Hecnuk ke Muara Tami, Satgas Humas Ops Damai Cartenz-2025 Tunjukkan Wajah Humanis Polri

7 Jam yang lalu

Satgas Ops Damai Cartenz-2025 Lumpuhkan Dua KKB Pelaku Pembunuhan Josep Agus Lepa

14 Jam yang lalu

Syukuran HUT ke-62 Kodam Cenderawasih Digelar Sederhana Namun Meriah

19 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com