Jadi yang Pertama Divaksin, Kepala Puskesmas Mulia Mengaku Rasakan Ini
MULIA, wartaplus.com - Bukan Bupati, Wakil Bupati ataupun pejabat Forkopimda lainnya, yang menerima vaksinasi perdana Covid-19 layaknya daerah lain pada umumnya.
Di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, vaksin Sinovac tahap pertama diberikan kepada para tenaga kesehatan
Drg. H. Miftahul Huda merupakan salah satu tenaga kesehatan yang mendapat kehormatan sebagai penerima vaksin pertama
Kegiatan vaksin perdana berlangsung di Sasana Kaonak kantor Bupati Puncak Jaya, Jumat (26/02)
Drg.Miftahul saat diwawancara media setelah 30 menit menerima vaksin menyampaikan terima kasih kepada Pemda dan Bupati yang telah memberi kesempatan kepada nakes( tenaga kesehatan) untuk menerima vaksin perdana
"Setelah disuntik kami tidak rasa apa-apa(normal) tidak pusing, sesak dan lain sebagainya," aku Miftahul yang kesehariannya menjabat sebagai Kepala Puskesmas Mulia.
Ia berpesan kepada masyarakat jangan takut, dan mengajak seluruh masyarakat Puncak Jaya untuk menyukseskan dan berpartisipasi dalam Vaksinasi Covid-19
Pelaksanaan vaksinasi merupakan lanjutan Pelatihan Tata laksana Vaksinasi bagi Vaksinator di fasyankes kerjasama BBPK Makassar dan Dinkes Provinsi Papua, Rabu (25/2) lalu yang secara resmi dibuka Plh. Sekda, Yahya Wonerenggo.
Tim Vaksinator yang telah dilatih, langsung terjun melakukan praktek secara bergantian dari RSUD sampai ke Puskesmas kepada nakes namun tetap mendapat asistensi dari pelatih.
Tidak mudah untuk memperoleh Vaksin Sinovac selama kondisi sehat dan memenuhi kriteria/ persyaratan Vaksin dapat diterima. Mekanisme pun harus memenuhi standar protokol Kesehatan.
Yamamoto selaku Kasi P2PTM Dinkes Provinsi Papua menjelaskan, SOP pelayanan khusus pemberian vaksin dimulai, calon penerima mendatangi Meja registrasi I-A (registrasi online/aplikasi) dan Meja I-B (registrasi offline) dengan membawa KTP untuk didaftar.
Selanjutnya penerima/peserta pindah ke meja II (Screening) dimana akan dicek/identifikasi dengan pertanyaan dan diperiksa suhu tubuh tidak boleh diatas 37 derajat celsius dan tekanan darah tidak boleh tinggi atau melampaui 180/110 mmHg serta cek kolesterol/gula darah.
Rentetan pertanyaan yang diberikan pun seputar kesehatan, diantaranya riwayat kontak dengan pasien Covid sebelumnya atau sudah terpapar, status hamil ditunda sampai melahirkan dan ibu menyusui boleh divaksin, riwayat alergi, penyakit kronis, asma dapat diberikan dalam kondisi terkontrol. Sedangkan jika punya riwayat jantung, ginjal kronis, cuci darah, penyakit hati/lever, kanker maka vaksin tidak dapat diberikan.
Adapun Diabetes Melitus dan HIV dapat diberikan dengan kondisi tertentu. Sedangkan khusus lansia jika memenuhi kriteria kesehatan tertentu. (Adv)