Empat Tahun DPO, Pimpinan KKB Yapen Menyerahkan Diri
JAYAPURA, wartaplus.com – Kurang lebih empat tahun manjadi DPO Polda Papua, Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Wilayah Kosiwo Kabupaten Kepulauan Yapen, Noak Orarei, akhirnya meyerahan diri kepada pihak kepolisian Polres Kepulauan Yapen pada Rabu (17/3/21) siang.
Noak Orarei datang ke Mapolres Kepulauan Yapen diantar langsung oleh sang ibu bersama istri dan anak serta sejumlah saudaranya. Dihadapan keluarga dan aparat kepolisian yang hadir, Noak menyatakan sikap untuk kembali pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan mencium Bendera Merah Putih.
Kapolres Kepulauan Yapen, AKBP Ferdyan Indra Fahmi, mengungkapkan, kembalinya Noak Orarei ini melalui proses yang panjang, dimana aparat terlebih dulu melakukan pendekatan kurang lebih 1 tahun sebelum disetujui oleh yang bersangkutan.
“ Tim kami terlebih dulu melakukan pendekatan yang bersifat memberikan pemahaman dan menyadarkan bahwa perjuangan yang dilakukan oleh sauara kita ini (Noak Orarei) bersama kelompoknya adalah salah, sehingga tidak perlu dilakukan,” kata kapolres saat memberikan keterangan pers di Mapolres Yapen, Rabu sore.
Kapolres menjelaskan, Noak Orarei merupakan adik kandung dari Rudi Orarei selaku pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata Kabupaten Kepulauan Yapen yang tewas dalam kontak tembak dengan aparat gabungan TNI-Polri pada tahun 2014 lalu.
“Sejak kakaknya meninggal, yang bersangkutan mengambil alih pimpinan KKB Kepulauan Yapen dan memimpin anak buahnya melakukan sejumlah kejahatan seperti penganiyaan dan pemerasan terhadap warga sipil di Kepulauan Yapen,” ungkapnya.
Dengan sejumlah aksi kejahatan yang dilakukan oleh Noak Orarei bersama kelompoknya, ia lalu ditetapkan menjadi DPO Polda Papua pada tahun 2017 lalu dan menjadi target kepolisian.
“Dengan sederet aksi kejahatan yang dilakukan, maka pada tahun 2017 dimasukan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Polda Papua,” ujarnya.
Kapolres berharap, langkah yang diambil oleh Noak menjadi contoh bagi anggota KKB lainnya untuk menyerahkan diri.
“Semoga ini menjadi contoh yang bagus bagi rekan-rekannya yang masih di hutan agar menyerahkan diri dan bersama-sama membangun daerah ini. Hentikan perjuangan yang dilakukan dan mari bersama membangun daerah ini labih maju,” ajaknya,
Sementara itu, Noak Orarei, mengatakan, dirinya memilih menyerahkan diri karen selama menjadi pimpinan KKB hidupnya bersama keluarga tidak pernah nyaman.
“Selama ini saya merasa tidak nyaman, sehingga saya memutuskan untuk kembali agar bisa bersama dengan keluarga. Saya bersyukur karena masih bisa diterima dengan baik oleh aparat kepolisian dan masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu kata dia, harapan untuk mendapat kemerdekaan yang selama ini diperjuangkan juga tidak pernah didapatkan, bahkan semakin sulit.
“ Kepada saudara-saudara saya yang masih memperjuangkan kemerdekaan papua mari kembali karena apa yang kita perjuangkan adalah salah. Kita tidak akan merdeka karena kita sudah merdeka,” imbuhnya