Sekda Ditunjuk Gantikan Sementara Dirinya, Gubernur Papua Akui Ada Konspirasi
JAYAPURA, wartaplus.com – Gubernur Papua, Lukas Enembe menyayangkan penunjukan Sekda Dance Yulian Flassy sebagai Pelaksana harian (Plh) Gubernur Papua, menggantikan sementara dirinya dalam menjalankan tugas pemerintahan
Melalui Juru Bicaranya, M.Rifai Darus, Gubernur secara tegas mengklaim masih aktif sebagai Gubernur Papua. Terkait penunjukan Plh, Gubernur akui tidak ada koordinasi sedikitpun baik oleh Sekda maupun pemerintah pusat (Kemendagri) dengan dirinya
"Kami melihat adanya indikasi mal administrasi yang terjadi, sebab penunjukan tersebut tidak melalui prosedur dan mekanisme yang benar," kata Rifai Darus dalam keterangan pers di Jayapura, Jumat (25/06)
Berdasarkan Surat Mendagri Nomor 857.2590/SJ tanggal 23 April 2021 disebutkan bahwa penyelenggaraan pemerintah tetap melalui koordinasi kepada Gubernur Papua, namun praktik kemarin memperlihatkan bahwa ketentuan yang mewajibkan adanya koordinasi kepada Bapak Lukas Enembe diacuhkan dan tidak digunakan.
"Dalam waktu dekat Gubernur Papua Bapak Lukas Enembe akan melaporkan dugaan mal administrasi ini kepada Presiden Republik Indonesia dan juga akan memberikan penjelasan secara terbuka kepada masyarakat Papua," tegas Rifai.
Sehubungan dengan itu, masyarakat Papua diminta untuk tetap bijak dalam menerima dan menyaring segala bentuk informasi yang keliru berkaitan dengan Gubernur Lukas Enembe. "Gubernur meminta agar Rakyat Papua tidak terprovokasi atas isu apapun. Kita jaga keamanan tanah Papua ini bersama-sama dan mari hindari segala aktivitas yang bersifat destruktif dan inkonstitusional. Papua adalah tanah yang penuh damai, sebab kasih menyertai kita semua," kata Rifai.
Sementara itu disinggung soal surat permintaan Gubernur kepada Presiden Jokowi untuk membatalkan formulir berita acara penunjukan Plh Sekda oleh Kemendagri dan membatalkan SK pengangkatan Dance Yulian Flassy termasuk memproses pemberhentiannya sebagai Sekda Papua? Rifai tidak menepis jika surat itu memang benar adanya.
"Ya, itu permintaan beliau (Gubernur Papua)," ujar Rifai
Untuk diketahui surat Gubernur ini telah beredar luas di media sosial
Dalam surat tersebut, Gubernur mengaku kecewa dan menduga ada konspirasi oleh oknum tertentu yang secara inskonstitusional untuk menjatuhkan atau menurunkan dirinya di tengah jalan selaku Gubernur Papua yang secara sah sesuai konstitusi
Sampai saat ini kondisi Gubernur sedang dalam masa pemulihan akibat sakit yang dideritanya. **