MENU TUTUP

Warning Djuli Mambaya: Konsultan Perencanaan Harus Turun Lapangan, Jangan Hanya Lewat GPS

Sabtu, 12 Mei 2018 | 11:13 WIB / Riri
Warning Djuli Mambaya: Konsultan Perencanaan Harus Turun Lapangan, Jangan Hanya Lewat GPS Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Provinsi Papua, Djuli Mambaya/Riri

 

 

JAYAPURA,- Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Papua, Djuli Mambaya mengingatkan para konsultan perencanaan yang menangani pekerjaan infrastruktur di Papua, agar turun langsung ke lapangan melakukan pengukuran terhadap sebuah pekerjaan infrastruktur baik jalan maupun bangunan gedung.

Penegasan ini disampaikan Djuli mengingat banyaknya konsultan perencanaan yang bekerja asal asalan, hanya mengcopy paste dari internet tanpa turun lngsung ke lapangan melihat kondisi yang sesungguhnya apa yang dibutuhkan untuk dibangun

"Jadi saya ingatkan untuk konsultan perencanaan, hati hati! harus betul betul turun ke lapangan bawa alat ukur tidak boleh lagi hanya pake GPS, trus cuma lihat kerja dari Jakarta," tegas Djuli di Jayapura, Sabtu( 12/5) 

Menurut dia, merencanakan kegiatan infrastruktur di Papua itu harus dikerjakan secara manual dan secara detail karena kondisi geografis Papua yang sulit

"Ketepatan perencanaan itu harus pasti sehingga tidak akan banyak adendum (pekerjaan tambahan-red) nantinya," tekannya.

"Perencanaan harus detail. Makanya konsultan di papua kalau sudah menang tender itu harus betul betul datang di lapangan misalnya jalan baik di rawa atau gunung itu harus diukur betul sehingga dalam RAB nya itu sudah sesuai dengan kondisi sesubgguhnya," tekannya lagi.

Proyek 2017 Rampung

Sementara itu terkait kegiatan infrastruktur di 2017, Djuli mengklaim hampir seluruhnya telah tuntas. Termasuk beberapa kegiatan di kabupaten Jayawijaya, semuanya telah rampung dan masyarakat sudah bisa menikmati.

"Saya lihat kemarin memang ada beberapa kekurangan tapi sudah saya suruh perbaiki dan semua sudah selesai. Yang ingin kita dapatkan itu kan asas manfaat dari apa yang kita bangun, bagaimana masyarakat bisa menikmatinya" akunya

Sebab misalkan, lanjut dia, membangun jalan dalam RAB (Rencana anggaran biaya) ketebalannya 20 cm, ternyata yang di cek di lapangan yang dibutuhkan 40 sampai 60 cm, maka dalam RAB seharusnya ditulis 60 cm

"Jangan berpatokan sam Rab kalau pada akhirnya tidak bermanfaat atau berfungsi. Sebab yang kita bangun tentunya adalah untuk kepentingan masyarakat," tukasnya.*

 

 

 

 


BACA JUGA

Perkara Mantan Kadis PU Papua Dilimpahkan Penyidik Ke Kejaksaan Tinggi Papua

Selasa, 19 Februari 2019 | 09:39 WIB

Batalkan Kontrak Konsultan Pengawas, Kadis PU: Masa Saya Tandatangan Kontrak Dengan Hantu?

Kamis, 23 Agustus 2018 | 21:28 WIB

Gubernur Soedarmo Minta Jemaat Lakukan Ini Saat Resmikan Aula Gereja GKI Petra

Minggu, 10 Juni 2018 | 21:26 WIB

FPPDP Desak Polisi Hentikan Pemeriksaan Kasus Dugaan Korupsi Djuli Mambaya

Selasa, 05 Juni 2018 | 12:32 WIB

Pemprov dan Kabupaten Kota Diharapkan Bersinergi Dalam Verifikasi Usulan DAK Bidang Jalan 2019

Selasa, 05 Juni 2018 | 04:37 WIB
TERKINI

Demi Mendapatkan Uang, MCA Tega Menjajakan Kekasihnya ke Pria Hidung Belang

4 Jam yang lalu

Pembukaan Festival Cenderawasih: Wujud Sinergi Ekonomi Kreatif, Digitalisasi, Eksyar, Pariwisata, dan Budaya Papua

5 Jam yang lalu

TP-PKK Papua Tengah Borong Piala di Acara HUT HKG-PKK di Solo

7 Jam yang lalu

Kemendagri Apresiasi Kinerja Ribka Haluk Pimpin Provinsi Papua Tengah

8 Jam yang lalu

Pj Ketua TP-PKK Puncak Jaya Hadiri Puncak Perayaan Hut Dekranas dan HKG di Solo

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com