JAYAPURA,wartaplus.com – Proses evakuasi sorti kedua yang rencananya akan membawa jenazah suster Gabriella Meilani dan sejumlah warga yang mengamankan diri di Pos Pamtas Kiwirok ditunda hingga Sabtu besok.
Penundaan terjadi karena helikopter EC 725 carakal milik TNI AU itu mengalami gangguan mesin dan mendapat gangguan tembakan dari Kelompok Separatis Teroris (KST) di Distrik Kiwirok.
“ Heli yang semestinya mengevakuasi sejumlah warga dan korban Gabriella Meilani tidak dapat dilakukan mengalami gangguan mesin,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Reza Nur Patria pada Jumat (17/9/2021) sore.
“Selain itu rencana evakuasi yang akan dilakukan di Distrik Kiwirok mendapat gangguan dari Kelompok Separatis Teroris (KST). Ini menunjukan bahwa kita berupaya untuk mengevakuasi korban dari jurang belum dapat dilaksanakan karena terus mendapat gangguan dari KST ini,” ungkapnya.
Kapendam menjelaskan, penembakan terhadap tim evakuasi terjadi saat helikopter akan turun dari ketinggian ke jurang untuk mengevakuasi korban Gabriella Meilani.
“ Jadi saat helikopter kita turun dari ketinggian, dari arah berlawanan tim kita mendapat gangguan tembakan yang menyebabkan personil kita tidak bisa turun untuk mengevakuasi korban sehingga diputuskan untuk dihentikan sementara,” jelasnya.
Reza menyebut, proses evakuasi korban Gabriella Meilani akan dilanjutkan setelah situasi disana kembali aman.
“Kita akan lihat kondisinya, jika besok situasi sudah aman maka kita akan melakukan evakuasi. Tentunya kita juga ingin segera melakukan evakuasi terhadap nakes yang masih berada di jurang,” tandasnya.
Sebelumnya pada Jumat siang, personil TNI berhasil mengevakuasi sepuluh orang yang menjadi korban kekersan dari Kelompok Separatis Teroris (KST). Sepuluh orang yang dievakuasi terdiri dari satu personil TNI dan sembilan tenaga medis.
Dari sembilan tenaga medis itu, lima diantarnya mengalami luka pada sekujur tubuh karena dianiaya oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) pada saat penyerangan hari senin lalu.*