MENU TUTUP

Jumlah Pengungsi Bertambah, Dua Posko Banjir di Kota Jayapura Malah Ditutup

Sabtu, 15 Januari 2022 | 06:41 WIB / Andi Riri
Jumlah Pengungsi Bertambah, Dua Posko Banjir di Kota Jayapura Malah Ditutup Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat mengunjungi warga terdampak banjir di tempat pengungsian GOR Trikora Abepura, Kamis (13/01) lalu/Istimewa

JAYAPURA, wartaplus.com - Pemerintah Kota Jayapura secara resmi menutup dua posko pengungsian warga terdampak banjir dan longsor terhitung sejak Jumat, 14 Januari 2022.

Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano membeberkan alasan penutupan Posko pengungsian di GOR Trikora Abepura dan Diklat Sosial Tanah Hitam.

“Dua posko ini, kita tutup karena pengungsi bertambah terus setiap hari, tidak berkurang, pada hal air sudah surut. Kita tutup agar warga kembali ke rumahnya masing-masing, mereka bersihkan,” ujar Benhur Tomi Mano kepada wartawan di Posko Induk GOR Waringin Kotaraja, Jumat,(14/01/2022).

Wali Kota yang akrab disapa BTM ini menuturkan, air di lokasi banjir sejak 8 Januari lalu sudah mulai surut sehingga sebagian warga sudah kembali untuk membersihkan rumah masing-masing.

Saat ini, lanjut BTM, posko bencana banjir yang masih dibuka di Kota Jayapura adalah posko induk utama GOR Waringin yang digunakan untuk menampung semua bantuan yang diberikan oleh berbagai donasi maupun BUMN, pemerintah dan Paguyupan.

“Disini kita masih ada posko induk, jadi setiap barang masuk kita langsung distribusi ke pada masyarakat korban dengan melibatkan RT dan RW,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya akibat hujan deras yang mengguyur Kota Jayapura pada Kamis (06/01) malam hingga Jumat (07/01) pagi, menyebabkan terjadinya banjir dan longsor di sejumlah kawasan. 

Banjir tidak hanya merendam rumah warga, tetap juga sejumlah fasilitas umum seperti SMA 4 Entrop , tempat ibadah termasuk objek vital Rumah Sakit Marthen Indey  dan PLTD Waena. Banjir terparah terjadi di pasar Youtefa Abepura, perumahan Organda Padang Bulan yang memang menjadi langganan banjir tiap tahun, juga di sejumlah perumahan Kotaraja, Perumnas Waena, dan Entrop.  

Hujan juga menyebabkan tanah longsor di sejumlah titik di Distrik Jayapura Utara, sebanyak tujuh orang meninggal dunia dan empat luka luka dalam peristiwa ini.Sejumlah ruas jalan macet total akibat longsor dan pohon yang tumbang serta material lumpur yang menutupi sebagian jalan.

Dilaporkan sebanyak lebih dari 19 ribu warga terkena dampak, dan sebagian diantaranya  mengungsi. Pengungsi terbanyak berasal dari kawasan pasar Youtefa dan Perumahan Organda yang ketinggian airnya mencapai 2 meter.**

 


BACA JUGA

Pj Wali Kota Jayapura Tunjuk Kantor Pengacara Dr.Pieter Ell Sebagai Kuasa Hukum Dampingi Kasus Rekaman Viral

Kamis, 07 November 2024 | 14:16 WIB

Setelah Organda, Mari-YO Kembali Kirim Excavator Bersihkan Kali Belakang Pasar Youtefa.

Kamis, 17 Oktober 2024 | 09:36 WIB

Tepati Janji, Mari-Yo Turunkan Alat Berat Bersihkan Drainase yang Tersumbat di Perumahan Organda

Senin, 14 Oktober 2024 | 07:58 WIB

Sungai Mamberamo Meluap, Ratusan Rumah di Tujuh Kampung Terendam Banjir

Selasa, 30 April 2024 | 17:28 WIB

Pemda Puncak Jaya Salurkan Bantuan Pemprov Papua Tengah kepada Warga Terdampak Banjir Bandang

Kamis, 08 Februari 2024 | 16:23 WIB
TERKINI

Komjen Pol (Purn) Matius Fakhiri Resmi Bergelar Magister Hukum, Lulus dengan IPK 3,80

4 Jam yang lalu
Pilkada Papua 2024

Ketua DPC Peradi Jayapura Serukan Keluarga Besar Advokat Jangan Golput

16 Jam yang lalu

Truk Terbalik di Tolikara, 5 Penumpang Meninggal Dunia, 25 Luka Berat dan Ringan

16 Jam yang lalu
Ketua Dewan Adat Mamberamo Raya

KPU dan Bawaslu Netral Jamin Hak Pilih Masyarakat

19 Jam yang lalu

Tokoh Pemuda Ilwayab Ajak Masyarakat  Menjaga Keamanan Pilkada 2024

19 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com