DPC Peradi Kota Jayapura Serahkan Bantuan Pakaian Layak Pakai untuk Warga Terdampak Banjir Jayawijaya
Penyerahan bantuan banjir Wamena oleh DPC Peradi Kota Jayapura yang diwakili Alo Lengka di Posko bantuan Asrama Nayak II di Kota Jayapura/istimewa
JAYAPURA, wartaplus.com - Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Advokat Indonesia (DPC Peradi) Kota Jayapura menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat yang terdampak bencana banjir di Kabupaten Jayawijaya dengan menyalurkan bantuan berupa pakaian layak pakai.
Bantuan ini diserahkan melalui posko bantuan sementara di Asrama Nayak II, Kamkey Tanah Hitam, Kota Jayapura, Selasa (27/05/2025) dan diterima langsung oleh Koordinator Posko, Simon Doga dan Yance Kurisi serta keluarga besar mahasiswa nayak yang ada di Jayapura.Penyerahan bantuan DPC Peradi Kota Jayapura diwakili oleh Arnoldus Alo Lengka SH.
Kepada wartaplus.com, Arnoldus Alo Lengka mengatakan, bantuan yang diberikan ini sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat yang kehilangan harta benda akibat banjir.
Ia berharap, dengan adanya bantuan ini sedikit dapat meringankan beban dari warga yang terdampak.
"Harapan kami dengan adanya bantuan ini, semoga dapat bermanfaat, berguna bagi saudara saudara kami yang menjadi korban banjir di Wamena," harapnya.
Sementara itu, Ketua DPC Peradi Kota Jayapura, Dr. Pieter Ell mengatakan, penyerahan bantuan ini sebagai bentuk solidaritas dan tanggung jawab sosial organisasi profesi hukum terhadap sesama warga Papua.
“Kami ingin hadir tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang peduli dan tanggap terhadap bencana kemanusiaan,” katanya.
DPC Peradi Kota Jayapura juga mengajak masyarakat luas untuk ikut berkontribusi membantu para korban bencana melalui berbagai bentuk dukungan.
Untuk diketahui, bencana banjir di Wamena terjadi sejak pertengahan April 2025 telah menyebabkan dampak signifikan bagi masyarakat setempat.
Hingga awal Mei, banjir dan tanah longsor telah merendam 203 kampung di 34 distrik, memaksa 832 jiwa mengungsi dan berdampak pada lebih dari 16.700 kepala keluarga.**
