Hilangkan Trauma Masyarakat Pasca Teror KST, TNI Lakukan Ini di Kampung Tulo Pegubin
OKSIBIL, wartaplus.com - Hilangkan trauma masyarakat pasca aksi teror Kelompok Separatis Teroris (KST) Kodap XXXV Bintang Timur pimpinan Ananias Ati Mimin di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, TNI melaksanakan trauma healing.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh personil Koramil 1714-01/Oksibil, dan dipimpin Pabung Kodim 1715/Yahukimo Mayor Arh Soni B.S. Simanjuntak di Kampung Tulo, Distrik Kolomdol, Kab. Pegunungan Bintang, pada Sabtu (21/01). Masyarakat setempat menyambut baik kedatangan personil TNI.
"Saya ditugaskan disini untuk menjaga keamanan masyarakat. Beberapa waktu lalu telah terjadi gangguan keamanan di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang sehingga menimbulkan ketakutan bagi masyarakat," ungkap Mayor Soni.
"Untuk itu kami berkomitmen bersama pihak kepolisian untuk menjaga wilayah ini dan kami akan jaga agar adik-adik bisa bersekolah lagi," sambungnya.
Mayor Soni berpesan agar masyarakat dapat melaporkan jika melihat kelompok-kelompok tersebut kepada pihak keamanan TNI - Polri.
"Jika ada orang yang mencurigakan segera laporkan. Hal ini untuk meminimalisir adanya gangguan kedepan. Untuk adik-adik semuanya harus belajar dan jangan ikut-ikutan seperti kelompok tersebut," pesannya.
Di tempat yang sama Komandan Koramil 1715-01/Oksibil Kapten Cba Dwi Wawan H. juga menyampaikan bahwa saat ini aparat keamanan TNI-Polri melaksanakan patroli dengan membawa senjata, akan tetapi harapannya masyarakat tidak merasa ketakutan karena tujuannya adalah untuk menjaga masyarakat.
"Kami tetaplah aparat teritorial yang selalu ada untuk mengatasi kesulitan masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, Dandim 1715/Yahukimo Letkol Inf Johanis Victorianus Tethool, S.Sos., saat dihubungi mengatakan bahwa kegiatan patroli yang dibarengi dengan melakukan komunikasi sosial di wilayah Distrik Oksibil dan sekitarnya oleh aparat keamanan TNI-Polri, memberikan dampak yang positif.
"Kami berharap masyarakat bisa tenang, aman, nyaman dan pulih kembali dari rasa khawatir akan kembali terjadinya kasus serupa yang dilakukan oleh KST," harapnya.
Terpenting, lanjut Dandim, adalah kerjasama masyarakat agar mau melaporkan jika melihat dan mendengar adanya pihak KST di wilayahnya kepada pihak TNI-Polri.
"Para pelaku harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di depan hukum. Untuk itu mohon kerjasama masyarakat," tegasnya.**