Pemprov Papua Mendorong Pembukaan Pabrik Pengolahan Sagu di Kabupaten Jayapura
JAYAPURA, - Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo membuka kegiatan Perayaan Hari Sagu ke-2 dan Festival Sagu berlangsung di dusun sagu kampung Kwadeware, Distrik Waibu Kabupaten Jayapura, Kamis (21/6).
Dalam sambutannya, Soedarmo berharap kegiatan festival sagu ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial saja tetapi harus ada tindak lanjutnya.
"Tahun kemarin kan sudah pernah dilaksanakan, nah apa tindak lanjutnya ? Ada tidak langkah kongkrit Ini yang saya inginkan, khususnya pemkab Jayapura harus sebagai rule model, dimana yang pertama akan dikembangkan sagu di kabupaten Jayapura. Ini harus dijadikan contoh," ujar Soedarmo
Menurut dia, sagu harus didorong menjadi makanan pokok, menjadi sumber lumbung pangan sehingga memperkuat kedaulatan pangan di Papua.
"Mari semua berkomitmen sehingga kegiatan ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonila tetapi ada langkah kongkrit ke depan," ajaknya.
Adapun langkah pertama yang harus dilakukan, ungkap Soedarmo adalah dengan membangun pabrik pengolahan tepung sagu atau kilang sagu.
"Mumpung ini masih bulan juni, mari dirikan pabrik pengolahan sagu. Nanti bisa dianggarkan di APBD perubahan (tahun ini). Saya berharap (di kabupaten Jayapura) setiap distrik memiliki pabrik pengolahan sagu," ungkapnya.
Lanjut kata Soedarmo, biaya untuk mendirikan pabrik pengolahan sagu tidak membutuhkan dana besar hanya kisaran Rp200 juta sampai Rp300 jutaan lalu didukung sumber air bersih
"Sekarang tinggal diaplikasikan. Oleh karena itu saya minta kerjasama antara Provinsi dan kabupaten untuk membangun pabrik ini," pintanya.
"Paling tidak kalau orang luar datang ke papua bisa pulang bawa ole oleh tepung sagu, atau cemilan kue yang terbuat dari tepung sagu. Saya harap ini jadi perhatian semua," sambungnya.
Di ksempatan itu, Gubernur Soedarmo juga mengapresiasi perhelatan festival sagu yang digagas oleh para penggiat sagu Papua
"Saya harap para penggiat sagu terus dapat mempertahankan dan melestarikan kondisi lahan sagu yang ada. Sedangkan untuk pemda bagaimana menciptakan peluang bisnis dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada," tekannya.
Belum Dilirik
Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awaitouw menyebutkan, luas hutan sagu di wilayahnya kurang lebih 11.700 hektar dan lebih dari 3 ribu hektar diantaranya belum tersentuh atau belum dikelola oleh usaha manusia.
"Kita bangga sagu menjadi makanan utama. Namun sayang belum dilirik secara serius bagaimana mempertahankan pengolahan sagu seperti di daerah Meranti Kepulauan Riau atau Luwuk Sulawesi Barat. Semoga kita bisa belajar dari dua daerah itu," ujar Mathius
Dia juga mengapresiasi ondofolo kampung Kwaderware dan Ifale yang telah memberikan puluhan hektar lahan sagu sebagai lumbung pangan.
Untuk diketahui dalam acara perayaan dan festival sagu itu ondofolo kampung Kwaderware dan Ifale mendeklarasikan pemberian lahan sagu. Dimana untuk kampung Kwaderware diserahkan sebanyak 15 hektar dan Ifale sebanyak 25 hektar
Sementara itu laporan Ketua Panitia, Marshall Suebu menyebutkan kegiatan yang berlangsung sehari ini diikuti oleh para penggiat sagu dan komunitas sagu yang ada di wilayah Jayapura dan juga sejumlah kabupaten lainnya. Kegiatan ini dihadiri oleh peneliti tata boga dari Norwegia dan Jakarta. Selain menampilkan berbagai kuliner berbahan dasar sagu juga ditampilkan proses pengolahan sagu.
Di kesempatan itu juga dicanangkan penanaman sejuta pohon sagu.
Sehari sebelumnya, juga telah digelar FGD di CPA Hirosi dimana dari FGD tersebut menghasilkan lima pernyataan sikap diantaranya adalah mendukung pelestarian hutan sagu di seluruh wilayah Papua.*