Pemkot Jayapura Launching Festival Humbold X, Gaungkan Pariwisata Papua
JAYAPURA,- Pemerintah Kota Jayapura kembali akan menggelar Festival Humbold sebagai agenda rutin Kementerian Pariwisata, yang akan mulai digelar pada 5-7 Agustus 2018 mendatang.
Untuk menggaungkan festival seni budaya di wilayah Teluk Humbold, Kota Jayapura itu, Pemerintah Kota menggelar launching Festival Humbold di Mal Jayapura, Minggu (8/7) kemarin.
Matias Mano selaku Ketua Panitia dan Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura mengatakan, Festival Humbold telah masuk sebagai agenda rutin Kementerian Pariwisata RI.
"Sasaran dari pada launching ini tentunya kepada masyarakat kota Jayapura untuk mengetahui bahwa festival ini akan dilaksanakan pada 5-7 Agustus. Yang akan kita tampilkan adat istiadat dan juga budaya tarian-tarian yospan dan lemon nipis dan juga ada penampilan dari berapa paguyuban," ujar Matias.
Sementara itu, Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano mengungkapkan, Festival Humbold yang memasuki tahun ke -10 ini diharapkan dapat mempromosikan potensi pariwisata Papua, dan juga secara khusus Kota Jayapura. Selain itu, Fastival tersebut juga untuk memeriahkan HUT Indonesia ke-73.
"Festival kali ini saya katakan unik karena akan diikuti oleh 10 kampung di Jayapura yang akan menampilkan tarian dan kulinernya juga kesenian lainnya. Mereka juga akan menampilkan Kerajinan mereka dan aksesoris Papua," ujar Benhur.
Wali Kota juga menambahkan, launching yang digelar kemarin sangat penting agar para wisatawan lokal regional dan internasional bisa mengetahui agenda Festival Humbold tersebut.
"Dan juga semua masyarakat Papua, khususnya Kita Jayapura. Promosi harus kita lakukan dan kita perkenalkan apa saja yang akan kita laksanakan dalam momen festival ini," jelasnya.
Untuk itu pihaknya akan menampilkan tarian dari 14 kampung, kuliner, juga ukiran-ukiran dan batik khas port Numbay.
"Jadi ini menjadi ajang pariwisata dan juga meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat yang ada di sekitar teluk humbold tersebut. Kami juga akan mengkolaborasikan karena kota ini didiami 157 paguyuban yang non Papua dan saya harapkan pada festival ini menampilkan khas mereka dan juga dari masyarakat adat Papua yang tinggal di Kota Jayapura. Contohnya, Suku Biak yang akan menampilkan tarian suku Biak dan bagaimana membuat barapen. Karena ini adalah kekuatan yang besar untuk kita harus melibatkan semua masyarakat yang ada di Kota Jayapura," ungkapnya. [Djarwo]