Tokoh Agama Papua Minta Kodam Cenderawasih Musnahkan Miras Sitaan Bernilai Miliaran Rupiah
JAYAPURA, - Tokoh agama di Papua meminta Kodam Cenderawasih segera memusnahkan dua kontainer minuman keras (miras) bernilai miliaran rupiah yang disita petugas TNI dari gudang PT.MSJ di kawasan Entrop, 21 Juni 2018 lalu.
Permintaan ini disampaikan dalam pernyataan sikap tokoh lintas agama Papua di Jayapura, Jumat (27/7) petang.
Selain mendesak pemusnahan miras, Ketua Umum Persatuan Gereja Gereja Papua (PGGP), Pdt.MPA Maury,Sth bersama Ketua API Papua, Pdt.Jimmy Koireowa,Mth, Sekertaris Umum PW NU Papua, Kyai Muhammad Thaif, Mpd dan Sekertaris Umum PC NU Kota Jayapura, Kyai Hasrudin Dute M,Pdi juga mengutuk keras pelaku bisnis pengedaran minuman keras dan narkoba di bumi cenderawasih. Karena minuman keras dan narkoba dapat mendorong tindakan kriminal di masyarakat
"Kami tokoh agama mendukung dan mengapresiasi tindakan Kodam XVII/Cenderawasih dalam upayan penanggulangan dan penindakan peredaran minuman keras dan narkoba di Papua,"tegas Pendeta Maury.
Para tokoh agama juga meminta seluruh pejabat pemerintahan baik Gubernur, Walikota, Bupati dan aparat keamanan, unsur penindak hukum, civitas akademik dan lainnya agar memegang komitmen dan melaksanakan hasil kesepakatan bersama yang tertuang dalam Pakta Integritas yang telah ditandatangani bersama pada 25 Maret 2016 lalu.
"Ini sebagai upaya untuk membebaskan tanah Papua dari peredaran miras sebagai langkah untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa,"ujarnya.
Para tokoh agama juga menyerukan kepada seluruh komponen masyarakat Papua untuk bersama sama menyatukan tekad dan tindakan menyatakan melawan minuman keras, narkoba dan penyakit sosial lainnya demi terciptanya Papua aman, damai sejahtera dan diberkati Tuhan
Sekertaris Umum PW NU Papua, Kyai Muhammad Thaif, menyatakan semua elemen masyarakat harus bersinergi dalam memberantas miras.
"Yang namannya miras itu sistem bukan hanya menjadi tugas daripada bidang agama, juga penegak hukum sehingga hasilnya bisa maksimal,"katanya
Ketua Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Papua, Pdt.Jimmy Koireowa,Mth menyatakan persoalan miras menjadi musuh terbesar masyarakat Papua, khususnya Orang Asli Papua (OAP) karena terbukti sangat memprihatinkan banyak yang meninggal akibat konsumsi miras.
"Inilah mesin pembunuh, sesuatu yang sulit dilarang lewat aturan, oleh karenanya juga butuh kesadaran pribadi," ujarnya.
"Kami juga mendorong pemerintah segera terapkan Perda no. 15 tahun 2013 tentang pelarangan produksi, penjualan minuman beralkohol di tanah Papua," serunya.*