"Saya bangga pada pagi hari ini, dan mengapresiasi kegiatan apel gabungan kali ini. Karena jumlah kehadirannya sungguh signifikan. Ini jadi kebanggaan saya, karena begitu saya datang lalu apel pagi bersama sudah ditunjukkan sesuatu yang positif," ucap Soedarmo di awal arahannya.
Ia juga mengapresiasi pengucapan Satya Prasetya Korps Pegawai RI yang menurutnya sangat luarbiasa. Namun Sudarmo berharap, janji ini dapat dihayati dan dilaksanakan dalam tugas keseharian setiap ASN Provinsi.
Dalam arahannya, Jenderal Purnawirawan TNI ini juga menyampaikan beberapa hal terkait tugas pokok dirinya selaku Penjabat Gubernur Papua. Pertama, melalui apel ini dirinya ingin bersilaturahmi dengan seluruh pegawai di lingkungan pemerintahannya
"Ini perkenalan karena kami sebagai pejabat yang baru, silaturahmi ini dalam rangka meningkatkan dan menumbuh kembangkan persaudaraan kekeluargaan, kebersamaaan seluruh jajaran pegawai yang ada di provinsi Papua. Saya berharap melalui silaturahmi ini ke depan kita dapat mewujudkan dan meningkatkan kebersamaan sekaligus solidaritas antar kita bersama. Sebab tiga hal ini merupakan modal dasar dalam hal meningkatkan kinerja dari masing – masing dinas yang ada maupun staf yang di bawa Pjs gubernur Papua," paparnya
Hal yang juga disampaikan terkait Pilkada Gubernur, dimana saat ini sudah memasuki masa kampanye. Sudarmo berharap seluruh pegawai dapat menjaga netralitas. Sebab menurutnya, hal ini penting bahwa setiap ASN harus memiliki kesadaran pemahaman dan presepsi yang sama dalam rangka menyukseskan Pilkada yang ada di Papua.
"Saya berharap netralitas untuk kita semua," tegas Dirjen Politik Hukum dan Pemerintahan Umum Kemendagri
ASN Netral
Ketidaknetralan ASN, kata Sudarmo, bisa menganggu kelancaran pilkada serentak di Papua.
"Saya paham semua punya pilihan, saya paham semua juga nanti akan memberikan suaranya saat pelaksanaan pilkada, pada tanggal 27 juni 2018. Sebelum terlalu jauh, saya harap jangan ada yang coba coba untuk melakukan pelanggaran terutama terkait netralisasinya. Saya juga tidak akan segan akan memberikan sanksi, jika ada laporan dari masyarakat maupun dari pihak panwaslu, dan bawaslu," tegasnya mengingatkan.
Pilkada adalah pesta demokrasi lima tahunan, inilah bentuk langkah konkrit dari demokrasi yang terbesar di Indonesia. Sehingga layaknya pesta harus bisa dilaksanakan dengan hati gembira, dengan suka cita, bukan dengan rasa takut, ada teror.
"Kita sudah cukup damai, jangan ada konflik dan perpecahan, karena pilkada ini harus jaga kedamaian, jaga kekeluargaan," kata Sudarmo.
"Saya titip kepala SKPD, dibawa koordinator pak Sekda terus memelihara hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan, agar dengan menjaga harmonisasi ini membuat suasana kerja lebih baik," pintanya.
Di akhir arahannya, Sudarmo mengingatkan ASN bahwa program kerja pada triwulan pertama di masing masing dinas, harus bisa tepat sasaran sehingga penyerapan anggaran 2018 bisa tercapai.
"Saya sudah melihat penyerapan anggaran 2017, ini harus terus di pertahankan karena cukup bagus, Tertib adminitrasi, keuangan perlu menjadi perhatian kita bersama agar hasil WTP ini nanti juga bisa terwujud pada 2018," pungkasnya.[Riri]