MENU TUTUP

Operasi Aparat Gabungan di Lanny Jaya Adalah Berita Bohong

Senin, 17 September 2018 | 15:03 WIB / Cholid
Operasi Aparat Gabungan di Lanny Jaya Adalah Berita Bohong Foto yang beredar di media sosial terkait pemberitaan hoax yang menyebutkan aparat gabungan melakukan penyisiran di Kabupaten Lanny Jaya yang mengakibatkan masyarakat sipil jadi korban penganiayaan/Istimewa

JAYAPURA,- Informasi operasi penyisiran oleh aparat gabungan TNI/Polri di empat kampung yang ada di Kabupaten Lanny Jaya untuk mengejar Panglima TPN/PB La Pago Enden Erimbo Wanimbo beberapa waktu lalu hingga mengakibatkan 40 orang warga mengungsi ke dalam hutan, dan lima warga menjadi korban penganiayaan adalah berita bohong (hoax).

Hal tersebut diungkapkan Kapolres Lanny Jaya, AKBP Toni Ananda ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler, Senin (17/9) siang. Kata Toni, sampai dengan saat ini situasi keamanan di Kabupaten Lanny Jaya kondusif, tidak ada operasi penyisiran aparat gabungan sesuai informasi yang beredar di tengah masyarakat.

“Informasi itu tidak benar atau hoax. Di sini aman saja, tidak ada itu operasi gabungan apalagi sampai masyarakat jadi korban dan itu memang tidak benar dan dibesar-besarkan oleh oknum-oknum tidak bertangung jawab,” tegasnya.

Dirinya pun menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi yang belum tentu bisa dipertangungjawabkan kebenarannya. Foto telah beredar itu merupakan foto saat anggotanya melakukan patroli rutin, memantau situasi kamtibmas beberapa waktu lalu.

“Saya harap masyarakat tidak perlu langsung percaya dengan informas-informasi yang belum tentu benar dan kami sebagai pihak penegak Hukum pun tidak mungkin melakukan hal-hal diluar perintah pimpinan apalagi melakukan aksi yang bisa menciderai warga yang tidak bersalah,” terangnya.

Sementara itu perlu diketahui informasi yang beredar menyebutkan aparat gabungan TNI-Polri telah melakukan Operasi pengejaran terhadap Panglima TPN PB La Pago Enden Erimbo Wanimbo selama enam hari. Dalam proses operasi ini terjadi penyisiran di rumah warga masyarakat yang berada di Kampung Pirime, Wunime, Ilunggime dan Kampung Kelonome.

Selama jalannya operasi pengejaran, menurut informasi, ada lima orang warga yang menjadi korban penganiayaan aparat gabungan antara lain yakni Nias Wakerkwa (35), Wumokor Wakerkwa (30), Mekias Wenda (28 ), Wakoner Wenda (29) dan seorang siswa SMP atas nama Rian Wenda (14). Selain itu juga sebanyak 40 orang mengungsi ke dalam hutan lantaran merasa takut.

Selain itu juga informasi yang beredar menyebutkan hingga saat ini aktivitas gereja serta aktivitas warga tidak dapat berjalan normal karena pasukan TNI/Polri masih ada di lokasi markas dan berada di setiap ruas jalan di sekitar wilayah pirime. *


BACA JUGA

Sebanyak 2.400 Personil Polda Papua Disiagakan dalam Operasi Lilin Cartenz 2023

Kamis, 21 Desember 2023 | 20:53 WIB

Satu Pekerja Pembangunan Puskesmas yang Hilang di Lanny Jaya Ditemukan, Empat Masih Dalam Pencarian

Jumat, 08 Desember 2023 | 19:50 WIB

Pastikan Perayaan Idul Fitri 2023 Aman, Kodim Jayawijaya Turut Berpatroli di Seputaran Wamena

Senin, 24 April 2023 | 20:00 WIB

Operasi Ketupat Cartenz 2023, Polda Papua Gelar Patroli dan Imbauan ke Masyarakat

Kamis, 20 April 2023 | 07:28 WIB

Sebanyak 1.480 Personil Diturunkan dalam Operasi Ketupat Cartenz 2023 di Papua

Senin, 17 April 2023 | 21:44 WIB
TERKINI

Trauma dengan Teror KKB di Pegunungan Bintang, Puluhan Warga Mengamankan Diri ke Jayapura

1 Hari yang lalu

Kontak Tembak Aparat Gabungan dengan KKB Kembali Terjadi di Homeyo Intan Jaya

1 Hari yang lalu

Nekat Bawa Kabur Mobil Dinas Brimob Polda Papua, Pemuda Ini Dilumpuhkan Timah Panas

1 Hari yang lalu

Tenaga Kesehatan Mimika Ikuti Konferensi Internasional Neurovaskular

1 Hari yang lalu

Tim Nasional Memanggil Siswa Papua Football Academy

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com