MENU TUTUP

Kepala BPK RI Katakan Pemeriksaan Dana Otsus Menarik

Sabtu, 15 Desember 2018 | 11:49 WIB / Albert
Kepala BPK RI Katakan Pemeriksaan Dana Otsus Menarik Kepala BPK RI Papua Barat Paula Henry Simatupang/Albert

MANOKWARI,- Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Provinsi Papua Barat katakan bahwa berbicara tentang pemeriksaan dana otonomi khusus (Otsus) sangat menarik.

Demikian diutarakan Kepala BPK RI Papua Barat Paula Henry Simatupang. Ia mengaku bahwa pada tahun 2021 dana Otsus tidak berakhir, namun nanti dievaluasi penggunaan dan pengelolaannya.

"Jadi, evaluasi itu berkaitan dengan sejauhmana implementasi dana otsus itu membawa dampak kemajuan signifikan kepada masyarakat Papua Barat atau tidak," sebut Simatupang saat whorkshop media dan BPK RI, Jumat (14/12).

Dikatakan Simatupang bahwa pada tahun 2014 silam mereka (BPK) sudah melakukan pemeriksaan dana otsus di Papua Barat, bahkan diklaim hasil pemeriksaan itu telah dipublikasikan dan hasilnya mendapat kesimpulan atau PDTT.

BPK juga menyimpulkan bahwa Otsus diperlukan dan dibutuhkan untuk Papua dan Papua Barat, namun perlu pembenaan antara lain harus dilengkapi dengan Perdasus dan Perdasi. Dimana implementasinya harus didasari dengan produk hukum.

"Sebenarnya ada rencana pertemuan Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Papua dan BPK Papua Barat untuk membahas strategis tahun 2019  tentang dana otsus di Papua," kata Simatupang.

Kata dia, hasil evaluasi itu seperti apa, nanti BPK akan sampaikan kepada stak holder di daerah ini, misalnya apakah harus melakukan pembenaan, perubahan, atau otsus tidak dilanjutkan dan digantikan dengan program lainnya. Namun terbukti beberapa masukan dari BPK kepada pemerintah digunakan.

LPJ Instansi Masih Terlambat 

BPK RI Papua Barat juga menemukan adanya masa laporan pertanggung jawab keuangan (LPjK) masih terjadi pada instansi di pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten dan kota se-Papua Barat.

Di mana pada akhir tahun APBD LPj masih terlambat. Dengan kondisi ini BPK RI Papua Barat mencoba merubah fenomena ini. Meskipun, Simatupang mengaku LPJ sering terlambat.

Kendala BPK saat ini adalah tim auditor BPK masih sangat terbatas dalam mengkafer semua kabupaten, kota dan provinsi, namun dengan keterbatasan ini BPK ingin lebih maksimal. *


BACA JUGA

MyTelkomsel Carnaval akan Digelar di Kota Sorong 19 November Mendatang

Kamis, 16 November 2023 | 17:31 WIB

Pemprov Papua Dukung Impelementasi PAITUA dan SPBE Provinsi Papua Barat Daya

Selasa, 18 Juli 2023 | 06:34 WIB

Sakit Jantung, Kuasa Hukum dan Keluarga Berharap Yan Yoteni Dibantarkan

Senin, 16 Januari 2023 | 21:14 WIB

Gubernur Papua: Pernyataan Menkeu Soal Dana Mengendap Rp12 Triliun, Multitafsir Bisa Timbulkan Gejolak

Rabu, 01 Desember 2021 | 18:13 WIB

Dana Otsus Terlambat, Bupati Yuni Minta Masyarakat Bersabar dan Belajar Mandiri

Rabu, 16 Juni 2021 | 17:26 WIB
TERKINI

Aksi Penghijauan di Grasberg Awali Rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 di Kabupaten Mimika

5 Jam yang lalu

Faturachman Resmi Dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua

7 Jam yang lalu

Hak-Hak Masyarakat Hukum Adat di Wilayah Tanah Papua

9 Jam yang lalu

KKB Kembali Berulah, Tembak Mati Seorang Warga Sipil di Intan Jaya

14 Jam yang lalu

Demi Mendapatkan Uang, MCA Tega Menjajakan Kekasihnya ke Pria Hidung Belang

16 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com