MENU TUTUP

Jalan Trans Teluk Bintuni-Manokwari Berlumpur dan Rusak Parah

Senin, 18 Februari 2019 | 09:27 WIB / Albert
Jalan Trans Teluk Bintuni-Manokwari Berlumpur dan Rusak Parah Inilah tampak kondisi jalan terparah saat hujan dan tanah berlumpur menghambat akses transportasi darat antara Teluk Bintuni, Manokwari Selatan dan Manokwari Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Senin (18/2)/Istimewa

MANOKWARI- Kondisi jalan Trans Papua Barat yang menghubungkan kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, dan Teluk Bintuni sangat memprihatinkan bagi pejasa transportasi darat dan para pengguna jalan.

Padahal akses jalan tersebut  sangat membantu akses transportasi masyarakat  di daerah itu. Dimana titik jalan terparah tepat di antara perbatasan Distrik Mamei yang masuk ke Pemda Teluk Bintuni dan Distrik Tahota, Pemda Manokwari Selatan, Papua Barat.

Tampak dari kondisi jalan itu, selain berlumpur panjang dan becek, juga sangat membahayakan pengemudi mobil Hilux, truk dan termasuk menyusahkan masyarakat yang kerap menggunakan akses jalan tersebut.

Terkesan kondisi jalan itu seakan dilihat sebelah mata oleh pemerintah Pusat dan pemerintah daerah, padahal pejabat pemerintah, pengusaha hingga anggota DPR juga melewati akses jalan trans Papua Barat tersebut.

Di samping itu, masyarakat kampung terdekat hanya bisa melewati jalan trans Papua Barat.  Bahkan termasuk distribusi logistik bahan bangunan, barang dagangan sebagai kebutuhan ekonomi masyarakat di Teluk Bintuni.

Hanya menggunakan akses jalan tersebut baik dari Manokwari ke Teluk Bintuni, sebaliknya. Seskali mobil Avanza, Kijang melewati jalan itu ketika tidak hujan. Namun mobil Hilux yang selalu mandi lumpur bahkan terkadang mobil ternama lumpur ganas.

Salah seorang sopir mobil Hilux mengatakan bahwa mobil Hilux  harus melewati jalan becek dan berlumpur sepanjang jalan trans Papua Barat, tepat di Tahota maupun Mamei, termasuk beberapa jalan lainnya.

Sanusi Rahaningmas, satu dari anggota DPR Papua Barat ini dalam diskusi whatsapp jurnal DPR mengatakan bahwa jalan itu memang jalan Nasional, tapi tidak ada salahnya kalau dikeroyok dengan APBD Provinsi dan APBD kabupaten demi menjawab masalah rakyat tentang infrastruktur jalan.

"Jalan memang merupakan jalan Nasional tapi tidak ada salahnya kalau di keroyok oleh APBD Provinsi dan Kab, kota demi keselamatan Rakyat, Ini sdh terlalu parah," tulis Sanusi, Minggu malam.

Legislator perempuan asal Golkar Jein Febri Andjar menyarankan kepada Komisi C DPR PB agar lebih jelas arahnya. Namun sebagai wakil rakyat yang bukan dapil Teluk Bintuni, Andjar berharap pekerjaan itu dikerjakan agar memudahkan akses transportasi masyarakat.

Hal senada diutarakan anggota DPR RI Robert Kardinal lewat diskusi whatsapp, Minggu (17/2) malam menyarankan agar mencari teknologi pas yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. *


BACA JUGA

Kadisnakertrans Papua Barat Tersangka Korupsi Dana Tambahan Penghasilan Pegawai

Sabtu, 02 Maret 2024 | 07:58 WIB

Hujan Sambil Blusukan, Gubernur Waterpauw Temukan Mata Air Yang Tak Terawat dan Bangunan Mangkrak

Jumat, 23 Juni 2023 | 04:18 WIB
Gubernur Waterpauw: Ada Banyak Hal Yang Mau Kita Bangaun

Pemprov Papua Barat Gelar Musrenbang Otonomi Khusus 

Jumat, 28 April 2023 | 16:13 WIB

Gubernur Waterpauw Umumkan Pergantian OPD, Peserta Apel Pagi Tepuk Tangan

Jumat, 03 Maret 2023 | 14:59 WIB

Malam Tahun Baru 2023, Gubernur Waterpauw Bersama Masyarakat Yospan di Lapangan Borasi

Minggu, 01 Januari 2023 | 09:14 WIB
TERKINI

Resmikan SPBU Satu Harga di Puncak Jaya, Pj Bupati: Pelayanan Menyeluruh kepada Masyarakat

1 Jam yang lalu

Pemprov Papua Tengah Gelar Seminar Wawasan Kebangsaan Diikuti 300 Pelajar di Nabire

19 Jam yang lalu

Menlu RI-PNG Kunjungi SD di Perbatasan Wutung Papua

1 Hari yang lalu

Berkas Perkara Lengkap, Polisi Serahkan Tersangka Penyuplai Senjata KKB ke Kejari Wamena

2 Hari yang lalu

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 Sasar Pulau 3T di Perairan Utara Papua

2 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com