MENU TUTUP

Pemprov Papua dan BNI Berencana Bangun Rumah Sementara Untuk Korban Banjir Bandang Sentani

Senin, 15 April 2019 | 12:44 WIB / Andi Riri
Pemprov Papua dan BNI Berencana Bangun Rumah Sementara Untuk Korban Banjir Bandang Sentani Gubernur Papua, Lukas Enembe saat diwawancarai pers

JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua bersama dengan Bank BNI berencana membangun rumah sementara bagi warga yang rumahnya rusak berat akibat diterjang banjir bandang Sentani, di Kabupaten Jayapura

"Kemarin kita (pemprov papua) sudah komunikasi dengan BNI. Dan mereka siap membantu menyiapkan rumah sementara. Nanti setelah itu baru kita akan bangun perumahan, pendidikan, rumah sakit dan sekolahan juga tempat ibadah buat mereka (korban banjir bandang,"ujar Gubernur Papua, Lukas Enembe di Jayapura, Senin (15/4).

Menurut dia, berdasarkan kesepakatan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat disepakati untuk penyelesaiannya harus dilakukan secara permanen.

"Oleh karena itu saya sudah pantau seluruh wilayah disana (kawasan relokasi) untuk bagaimana memindahkan orang di kaki gunung cyclop. Mungkin minggu depan kita akan lihat lokasinya lagi sehingga masyarakat tidak boleh lagi ada di kaki gunung cyclop," tegasnya.

Kabarnya, lokasi tempat relokasi masih berada di kawasan Kabupaten Jayapura 

Menyangkut pembebasan lahan di lokasi yang baru, ungkap Gubernur Lukas, tentunya akan di negosiasikan dengan ondo/pemilik ulayat tanah setempat.

"Jadi masyarakat yang tidak punya rumah hari ini, dan masih mengungsi akan kita pindahkan dengan cara apapun,"tegas Gubernur.

Korban Perumahan Subsidi?

Sementara itu ditanya soal nasib warga yang juga kehilangan rumahnya yang berstatus KPR/Perumahan subsidi pemerintah? Gubernur Lukas menegaskan, pada prinsipnya perumahan itu merupakan tanggung jawab developer (pengemban perumahan).

"Itu developer punya tanggung jawab. Developer yang bangun itu, kita tidak tahu developernya masih ada atau sudah menghilang," katanya.

Meski begitu, mantan Bupati Puncak Jaya ini menegaskan, pihaknya telah meminta kepada pemerintah Kabupaten Jayapura untuk mendata setiap warga yang membutuhkan perumahan.

"Yang penting kita sudah meminta Bupati untuk mendata warga yang membutuhkan perumahan, warga yang rumahnya rusak harus segera di investigasi, dipisahkan untuk kemudian dipindahkan (di relokasi)," tegasnya lagi.

Seperti diketahui banjir bandang yang terjadi di sejumlah wilayah di kabupaten Jayapura, 16 Maret 2019 lalu menyebabkan 98 orang meninggal dunia (78 jenazah terindetifikasi dan 20 jenazah belum teridentifikasi dan dikubur massal), puluhan orang hingga kini masih dilaporkan hilang. Ribuan rumah rusak termasuk  fasilitas umum seperti sekolah, masjid, gereja, jalan dan jembatan. Dan lebih dari empat ribu orang dilaporkan  mengungsi.


BACA JUGA

Arak arakan Peti Jenazah Lukas Enembe di Sentani Jayapura Berujung Ricuh, Pj Gubernur Terluka

Kamis, 28 Desember 2023 | 15:58 WIB

Ribka Haluk Laporkan Perkembangan Pembangunan Kantor Gubernur Papua Tengah kepada Wapres

Rabu, 11 Oktober 2023 | 13:08 WIB

Wakil Presiden Puji Kemegahan Kantor Gubernur Papua, Karya Terbaik Peninggalan Lukas Enembe

Selasa, 10 Oktober 2023 | 13:24 WIB

Fraksi Demokrat DPRP Kecewa dengan Pemutaran Video Hasil Kinerja Lukas Enembe Pimpin Papua

Sabtu, 26 Agustus 2023 | 07:45 WIB

Ini Tiga Nama Calon Penjabat Gubernur Papua yang Diusulkan DPRP

Kamis, 10 Agustus 2023 | 19:35 WIB
TERKINI

Wakil Ketua II MRP Imbau Masyarakat Mendukung Suksesnya Pilkada Serentak 2024

4 Jam yang lalu

Mari Kita Jaga Kedamaian Pilkada Serentak 2024

4 Jam yang lalu

Mari-Yo Dampingi Kaesang Hadiri Kampanye Paslon Jhonda dan JBR -Harus di Jayapura

11 Jam yang lalu

Direskrimum Polda Papua: HN Melakukan Kejahatan Luar Biasa, Ketua Pemuda Papua Parubahan Minta Diproses Hukum Siapapun Dia

12 Jam yang lalu

KPw BI Papua dan Pemprov Gelar HLM, Dorong Percepatan Digitalisasi di Bumi Cenderawasih

12 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com