Bulan Januari hingga Juni, 7 orang Tewas Ditangan KKB
JAYAPURA-Dalam kurun waktu enam bulan terhitung sejak Januari hingga Juni 2019, Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) telah melakukan 10 kali aksi penembakan terhadap warga sipil dan aparat baik kepolisian maupun TNI.
Menurut data yang diperoleh dari Polda Papua, dalam aksi penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhitung ada tujuh orang meninggal dunia dari TNI, Polri dan warga sipil, sementara luka tembak sebanyak delapan orang.
Sementara itu rangkuman yang diperoleh, 10 aksi penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata terjadi antara lain.
Pada Rabu 9 Januari 2019 di kampung Gogobak Distrik Sinak, 18 Januari di kampung Gombru Distrik Yambi, 28 Januari di Bandara Mapenduma yang mengakibatkan dua anggota Pam Rahwa Yonif 751 mengalami luka tembak. Tanggal 2 Febuari di kampung Wiyukwi Distrik Mulia yang mengakibatkan satu warga sipil meninggal dunia.
Pada tanggal 7 Maret aksi kontak tembak antar aparat kemanan dan kelompok kriminal bersenjata terjadi di Distrik Mbua Kabupaten Nduga. 20 Maret satu anggota Brimob meninggal dunia dan dua luka tembak setelah terjadi kontak senjata di bandara Mugi Kabupaten Nduga.
Tanggal 15, 23 dan 24 April kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya kembali melakukan aksi penembakan di dua Distrik yakni Mugi dan Nurkuri yang mengakibatkan satu anggota keamanan tertembak, sementara kasus penembakan yang terakhir terjadi pada tanggal 23 Mei 2019 di distrik Mugi Kabupaten Nduga yang mengakibatkan satu anggota TNI tewas.
Pengejaran
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengungkapkan sejauh ini Polda Papua bersama Kodam XVII Cenderawasih masih terus bersinergi untuk melakukan upaya pengejaran terhadap kelompok separatis di Papua.
"Kami (Polda dan Kodam) sejauh ini masih terus berusaha untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata yang ada di Papua guna mempertanggung jawabkan perbuatannya di mata hukum," tegas Kabid Humas, Selasa (2/7) sore.
Ia pun memaparkan sejauh ini yang menjadi kendala dalam upaya pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata tersebut ialah medan yang sulit.
"Kami terkendali medan yang cukup sulit dan cuaca yang ekstrim, kami tidak pungkiri kita kalah medan dengan mereka (KKB) ketika terjadi kontak tembak dan upaya pengejaran," tegasnya.
Ayah empat orang anak ini pun menambahkan pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan intens melakukan upaya pengejaran serta tidak memberikan ruang bagi kelompok kriminal bersenjata.*