Pasca Penembakan, Bupati Puncak Gelar Bakar Batu, Ini Tujuannya
ILAGA - Pasca Aksi kriminalitas hingga perang suku yang terjadi di Kabupaten Puncak, Bupati Willem Wandik menggelar acara Bakar Batu, Kamis (15/8) pagi.
Acara bakar batu yang diinisiasi oleh Bupati Puncak, dihadiri para Tokoh agama, adat dan aparat keamanan serta ribuan masyarakat yang datang dari berbagai Distrik. Acara ini tidak lain untuk mengajak seluruh pemangku kepentingan menjaga situasi Kamtibmas di Kabupaten Puncak agar aman, nyaman serta kondusif dari berbagai persoalan yang ada.
Bupati kabupaten Puncak Willem Wandik menuturkan, acara bakar batu menurut filosofi adat masyarakat Pegunungan Tengah yakni kebersamaan, persatuan, gotong-royong,tanpa memandang kelas dan status sosial.
"Perbedaan bukan penghalang untuk bersatu dan bersama, sehingga acara ini merupakan satu jalan untuk kita berkumpul dan menyamakan persepsi agar tidak ada lagi pertumpahan darah di Tanah kita ini," tegasnya.
Kata Wandik, saat ini kondisi di Kabupaten Puncak aman kondusif seperti hari biasanya pasca perang suku serta aksi kekerasan yang menewaskan satu anggota Kepolisian.
Lanjut Willem dengan acara makan bersama, bisa menjadi tonggak awal menuju acara perdamaian di Kabupaten Puncak.
"Makan bersama untuk mempersatukan kelompok-kelompok yang masih berseberangan, termasuk konflik pertikaian saudara, untuk kembali bersatu sebagai satu keluarga besar di Kabupaten Puncak. makan bersama ini juga untuk mengajak semua elemen masyarakat di Kabupaten Puncak, untuk bersama dengan pemerintah, untuk membangun daerah ini, bakar batu keladi ini juga sebagai bentuk memeriahkan Hut Proklamasi RI ke-74 di Kabupaten Puncak," ungkapnya
“Ya,kondisi di Puncak, aman-aman saja, anda sendiri liat, penerbangan satu hari saja bisa capai 20-30 flight, sekolah normal, pasar juga orang berjualan, ini menandakan Kabupaten Puncak sudah kondusif, sudah normal lagi. hanya saja saya selalu sampaikan buat teman teman kita dari TNI/Polri,kita perlu waspada di wilayah seperti ini, karena mereka ini hampir muka sama, marga sama, sehingga kewaspadaan itu perlu,” ungkapnya lagi.
Willem juga mengajak semua pihak terlebih khusus bagi kelompok yang berseberangan ideologi untuk bersama-sama membangun Kabupaten Puncak.
"Yang masih berseberangan ideologi, agar berhenti dengan tindakan-tindakan melakukan penembakan di Ilaga, sebab sudah terhitung hampir ada enam nyawa anggota TNI/Polri yang sudah gugur, Saya ajak kalian diluar sana, mari datang, Kabupaten Puncak ada ini, untuk kami semua, pemerintah siapkan lapangan kerja dan sebagainya yang penting datang dan bicara, jangan pakai cara-cara kekerasan, kalian harusnya mengambil bagian dan membangun di Kabupaten Puncak ini,”ajaknya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang anggota Polisi Polda Papua bernama Briptu Hedar ditemukan tewas setelah sebelumnya sempat diculik oleh Orang tak Dikenal saat melintas di kampung Usir bersama rekannya dengan menggunakan sepeda motor. Korban diduga diculik dan dibunuh oleh Kelompok Separatis Bersenjata pimpinan Lekagak Telenggen.**