Pekan Depan Pemerintah Mulai Bangun Kembali Perkantoran yang Dibakar Massa di Jayapura
JAYAPURA-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Basuki Hadimuljono memastikan akan segera membangun kembali sejumlah fasilitas pemerintahan yang dirusak dan dibakar massa saat kerusuhan yang terjadi di Kota Jayapura, Papua, Kamis (29/8) lalu.
Hal ini disampaikannya kepada pers usai meninjau langsung sejumlah kantor pemerintahan yang dirusak dan dibakar warga di sejumlah titik di wilayah Kota Jayapura yang merupakan ibukota Provinsi Papua, Selasa (3/9)."Kami harap dalam minggu ini semua sudah bersih sehingga pekan depan sudah mulai membangun kembali," harapnya
Basuki menyebutkan untuk anggaran renovasi, pemerintah pusat bakal menganggarkan sebesar Rp100 Milliar dari dana APBN Pusat tahun 2019. "Anggaran ini sudah dihitung oleh Balai Cipta Karya Papua dan disesuaikan dengan tingkat kemahalan di Bumi Cenderawasih,"tukasnya.
Adapun perkantoran yang terdampak paling parah akibat aksi demo anarkis ini adalah Kantor KPU Provinsi Papua dan Kantor Bea Cukai Jayapura."Kedua perkantoran ini akan menelan anggaran paling banyak karena misalnya untuk KPU, Gubernur Papua meminta untuk dibangun dua lantai sedangkan Bea Cukai strukturnya terdampak parah sehingga harus dirubuhkan dan dibangun ulang,"bebernya
Adapun lama pembangunan, Basuki menjelaskan, bagi perkantoran yang hanya memperbaiki maka hanya membutuhkan satu atau dua bulan, sedangkan yang parah dan harus dibangun ulang membutuhkan waktu sekitar enam bulan.
Sementara itu, Gubernur Papua, Lukas Enembe mengapresiasi dan berterima kasih atas perhatian yang diberikan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR
"Sudah pasti kami menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang sudah turun langsung melihat, meninjau serta mendata kerusakan yang terjadi," ucapnya. "Saya pikir dengan adanya bantuan ini akan dapat membantu masyarakat dan kalangan yang terdampak pascaunjuk rasa tersebut" sambungnya.
Akibat aksi pengrusakan dan pembakaran yang dilakukan massa terhadap fasilitas umum dan pemerintahan serta rumah warga total kerugian ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah.*