Operasi Teritorial Digelar di Wamena, Sasar Lokasi Terdampak Kerusuhan
WAMENA-Pasca kerusuhan di kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, 23 September lalu, situasi keamanan berangsur kondusif. Berkaitan dengan itu, TNI dalam hal ini Korem 172/PWY menggelar Operasi Teritorial (Opster) tahun 2019 yang menyasar empat titik di Kabupaten Jayawijaya yakni kampung Yonggime distrik Pyramid, Kampung Silokarno Doga Distrik Silokarno Doga, Distrik Wamena, dan Kampung Wouma Distrik Wouma (kampung terdampak kerusuhan)
Pembukaan Operasi Teritorial 2019 digelar dalam upacara yang dipimpin langsung Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua SE,M.Si bertempat dilapangan Bola Kimbim, Jl. Silo Doga, Distrik Asologaima, Kab. Jayawijaya, Rabu (16/10).
Dalam sambutannya Bupati menyampaikan bahwa pihaknya mendukung sepenuhnya kegiatan Operasi teritorial TNI oleh Korem 172/PWY.
“Yang dilakukan oleh Opster ini tujuannya adalah untuk melakukan pendekatan secara langsung kepada masyarakat sehingga TNI bisa bekerjasama membangun tempat-tempat maupun fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat di Kab Jayawijaya”, kata Bupati, dikutip dari rilis Pendam Cenderawasih
Bupati menegaskan, keberadaan TNI-Polri di Jayawijaya sangatlah penting, untuk membantu pemerintah daerah dalam proses percepatan pembangunan bukan untuk membuat takut masyarakat.
“TNI dan Polri turun langsung ke kampung-kampung berinteraksi dengan masyarakat, Tidak benar kalau ada opini yang mengatakan keberadaan TNI dan Polri di Kab Jayawijaya membuat takut masyarakat. Aparat dan masyarakat terus bersatu dan tidak ada kata perbedaan”, tegas Bupati.
Arahan Mabes TNI
Danrem 172/PWY Kolonel Inf J. Binsar Parluhutan Sianipar pada kesempatan yang sama mengatakan, pelaksanaan operasi teritorial TNI tahun 2019 di kabupaten Jayawijaya sesuai dengan arahan Mabes TNI.
“Kita lakukan upaya-upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di wilayah ini. Kemudian diselaraskan dengan kondisi aktual yang ada di wilayah Kab. Jayawijaya khususnya Wamena, kita melakukan berbagai komunikasi dengan masyarakat dengan upaya-upaya pembangunan. Berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten atau bupati kita berusaha membangun berbagai hal baik berbentuk fisik dan non fisik”, ujarnya
Sasaran Fisik
Untuk sasaran fisik yakni pembangunan 6 unit rumah masyarakat, pembangunan 1 unit gereja, pembuatan 5 sumur bor, pemasangan 20 unit lampu jalan dalam hal ini menggunakan solar cell, pembangunan 3 unit kandang babi dan perehapan beberapa fasilitas umum seperti gereja dan sekolah.
"Lalu sasaran non fisik, kita juga melakukan kegiatan penyuluhan wawasan kabangsaan, bela negara dan perlombaan PCTA ( Parade Cinta Tanah Air) dan juga kegiatan di bidang kesehatan yaitu penyuluhan dan pengobatan masal, serta karya bhakti, olahraga bersama, pembagian sembako kepada masyarakat dan ibadah bersama tokoh agama lain sebagainya," urainya
Adapun sasaran tambahan yang akan dilaksanakan pemasangan solar cell di rumah masyarakat sebanyak 75 unit bekerjasama dengan PT. PLN(Persero) wilayah Papua, pembuatan 2 unit MCK umum dua pintu kerjasama dengan Bank BRI cabang Wamena, pembagian biscuit Balita sebanyak 700 karton dan untuk ibu hamil 200 karton kerjasama dengan Kementrian Kesehatan RI untuk kegiatan Baksos di Kab. Jayawijaya.
“Intinya adalah membangun dan membantu hal-hal yang paling dibutuhkan oleh masyarakat saat ini di wilayah Kab. Jayawijaya. Pada kegiatan ini kita melibatkan sekitar 200 personel”, kata Binsar.
Interaksi dengan Masyarakat
Pihaknya juga berharap, kegiatan tersebut dapat membangun interaksi masyarakat dengan TNI di daerah. Kemudian kita juga berusaha dalam membangun suasana yang lebih kondusif di wilayah Jayawijaya khususnya di Wamena dan sekitarnya sehingga tercipta opini masyarakat bahwa situasi sudah berangsur pulih.
Sementara itu, Kepala Suku Daerah Omargma (Pewaris Anak Tungal dari Silo Soekarno Doga), Alex Silo Soekarno Doga mengatakan, Opster TNI masuk di wilayah Kab. Jayawijaya, sebagai tokoh adat sangat berterima kasih kepada pemerintah Pusat dan panglima TNI.
“Pembangunan sampai di daerah ini, kami sangat berterima kasih, kami perlu membangun daerah ini dengan TNI bersama rakyat sebagai bentuk membangun bersama”, katanya.
Terkait isu-isu yang berkembang saat ini, pihaknya menyampaikan tidak mengetahui. “Kami tidak ingin membeda-bedakan suku maupun ras, karena bagi kami semuanya sama. Kami sama-sama mau membangun daerah yang terbelakang di Kab Jayawijaya pada khususnya dan umumnya diseluruh pegunungan”, akunya
Pembangunan yang seperti ini yang kami harapkan, biarkan TMMD dalam skala besar maupun kecil masuk secara bertahap. Agar masyarakat merasa puas dan menikmati pembangunan di daerahnya. Kami mau membangun bersama-sama TNI-Polri, bergandengan tangan dalam pembangunan.**