Efek Covid-19, Basarnas Tunda Pelatihan Teknik Pertolongan di Air
SENTANI, wartaplus.com – Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura terpaksa menunda pelatihan teknik pertolongan di permukaan air (Water Rescue) yang rencananya akan digelar selama sepekan dengan melibatkan sedikitnya 300 potensi SAR.
Pengumuman penundaan ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Basarnas Marsekal Pertama TNI Amirullah H.Z usai membuka pelatihan teknik pertolongan di permukaan air (Water Rescue) di halaman Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura.
“ Kegiatan pelatihan potensi SAR di Kantor pencarian dan Pertolongan Jayapura tidak dibatalkan tapi ditunda sampai dengan waktu yang lebih pas. Kenapa kita tunda? Karena ada instruksi dari Presiden karena dengan adanya kejadian covid-19 ini. Jadi kegiatan yang melibatkan massa agar bisa dibatasi. Ini untuk kesehatan masyarakat,” katanya di Sentani, Selasa (17/3)
Menurutnya, pelatihan teknik pertolongan di permukaan air kepada potensi SAR dilakukan seerentak di seluruh Indonesia, namun karena penyebaran virus corona terus meluas, maka pelatihan ditunda.
“ Program Basarnas secara Nasional mentargetkan 10.000 Potensi pada tahun 2020 ini yang akan dilatih dan di bekali ilmu SAR diseluruh wilayah Indonesia. Sementara untuk Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura mandapat kuota 300 orang Potensi SAR dari berbagai instansi,” terangnya.
“ Pelatihan ini kita laksanakan agar teman-teman potensi SAR di daerah memilki kemampuan berkiatan dengan misi SAR,” sambungnya.
Amirullah menambahkan, pelatihan ini dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan Basarnas, TNI-Polri, BNPB dan potensi SAR untuk menghadapi bencana yang bisa terjadi kapan saja.
“ Basarnas bersama TNI-Polri, BNPB dan potensi SAR lainnya tetap bersinergi dan standby untuk melaksanakan tugas karena ini tugas kemanusiaan,” bebernya.
Ia menyampaikan, dengan penundaan ini maka seluruh potensi SAR dikembalikan ke satuan masing-masing sambil menunggu instruksi selanjutnya.
“ Mereka dipulangkan hingga situasi atau covid-19 ini benar-benar normal maka pelatihan akan dilanjutkan,” ucapnya.**