Kabid Humas : Beredar Hoax Pesan Berantai dan Medsos, Besok Kota Jayapura Status Tanggap Darurat
JAYAPURA,wartaplus.com - Beredar di masyarakat melalui media sosial bahwa, besok Senin (6/4) Kota Jayapura akan dinaikkan statusnya menjadi tanggap darurat itu adalah berita bohong atau hoax.
Informasi yang berkembang di masyarakat bahwa Kota Jayapura akan dinaikkan statusnya menjadi tanggap darurat, jadi kalau mau beli sembako bisa sebentar siang sampai jam 18.00. Karena akan diterapkan karantina wilayah oleh Pihak Kepolisian atas Instruksi Walikota Jayapura. Jadi Saya hanya Meneruskan saja, Keputusan ada di pribadi masing-masing. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Kabid Humas mengatakan informasi ini jangan di sebarkan. “Hoax sebab bikin panik. Sampai sejauh ini belum ada keputusan resmi Pemerintah Kota maupun Gugus Tugas Kota. Jadi saya harap masyarakat tidak membuat narasi yang tidak jelas sumbernya, karena akan membuat panik masyarakat sendiri, sehingga hari ini aktifitas Kota masih sesuai intruksi Wali Kota terdahulu. Nanti akan dilihat perkembangan kedepan dengan wacana-wacana dan penanganannya dengan berbagai pertimbangan,”ujarnya, Minggu (5/4) sore
Dihimbau kepada masyarakat agar tidak perlu panik, jika ada hal urgen silahkan belanja seperlunya sebab stok pangan kita cukup. Jika tidak hal urgen atau emergency di himbau di rumah saja.
Dan terkait pelaku penyebar informasi bohong tersebut, Tim Siber Ditreskrimsus Polda Papua telah melakukan penyelidikan jika terbukti pelaku akan dijerat dengan pasal berlapis yakni pasal 14 dan 15 UU No.1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana wajib di kenakan terhadap penyebar berita hoaks, dan dikenakan sanksi 2 tahun, 3 tahun bahkan 10 tahun serta Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”).
“Selain itu, kami juga akan menindak tegas kepada pihak yang mencari keuntungan dengan menaikkan harga melalui informasi hoax dan itu tertuang dalam Pasal 390 KUHP, Pasal 390, berbunyi ; Barangsiapa dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak menguntungkan atau menaikkan harga barang dagangan atau surat berharga uang dengan menyiarkan kabar bohong, di hukum penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan,”ujarnya.*