Tiga Tahun Jadi Incaran Aparat, Komandan KKB Intan Jaya Tewas di Mimika
JAYAPURA, wartaplus.com – Salah satu anggota KKB (kelompok kriminal bersenjata) yang tewas dalam penegakan hukum yang dilakukan aparat gabungan TNI-Polri di Tembagapura diketahui merupakan Komandan Bataliyon Kogap 8 Kemabu Intan Jaya bernama Tandi Kogoya.
Pimpinan KKB ini diketahui terlibat dalam sejumlah aksi penembakan terhadap warga dan aparat di Tembagapura dan Intan Jaya selama tiga tahun terakhir.
Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, menyebut, Tandi Kogoya merupakan pelaku kriminal yang cukup agresif dan cerdik dalam melakukan aksi penyerangan. “ Jika dilihat dari rekam jejaknya, dia ini cukup agresif karena selalu tampil di depan dalam berbagai kesempatan,” kata Kapolda Paulus Waterpauw saat memberikan keterangan pers di Mimika, Kamis (16/4) siang.
Kapolda mengungkapkan, pada tahun 2017 Tandi Kogoya terlibat dalam penembakan aparat di mile 69 Tembagapura dan ditangkap di Nabire pada 15 April 2018
“ Akibat penyerangan tersebut, Tandi Kogoya ditangkap dan divonis 1 tahun 6 bulan penjara dan bebas tanggal 18 Agustus 2019 karena mendapatkan remisi karena berperilaku baik di tahanan,” bebernya.
Namun setelah keluar dari tahanan, Tandi Kogoya malah kembali bergabung dengan KKB di Ugimba Kabupaten Intan Jaya dan menjadi komandan Bataliyon. Sejak saat itu ia kerap melakukan kejahatan dengan menembak warga sipil dan aparat.
“ Pada tanggal 25 Oktober 2019, Tandi Kogoya terlibat penembakan warga sipil di Kampung Pugisiga, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya yang mengakibatkan 2 tukang ojek meninggal dunia,” jelasnya.
Selain itu, Tandi Kogoya kembali terlibat dalam penembakan beruntun di Sugapa, Intan Jaya yang mengakibatkan tiga orang aparat.
“ Pada tanggal 17 Desember 2019 dia terlibat dalam penembakan terhadap Lettu Inf Erizal Zuhry Sidabutar Str.Han dan Serda Rizky Susendo di Sugapa Kabupaten Intan Jaya yang mengakibatkan kedua korban meninggal dunia,” imbuhnya.
Kemudian tanggal 19 Desember 2019 terlibat dalam penembakan di Kampung Ugimba dan Kampung Gamagai Kabupaten Intan Jaya yang mengakibatkan Serda Romadon meninggal dunia dan 3 anggota TNI luka tembak.
“ Dia juga terlibat dalam penembakan di Kampung Titigi Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya yang mengakibatkan Serda Afriandi luka tembak,” terangnya.
Selain itu, Tandi Kogoya diduga kuat terlibat dalam penyerangan di area PT Freeport Indonesia yang menewaskan warga negara (WN) Selandia Baru, Graeme Thomas Wall (57) pada Senin (30/3) lalu.
Sepak terjang dari Tandi Kogoya akhirnya berakhir di Tembagapura, Mimika pada 9 April lalu. Tandi bersama satu anggota KKB lainnya tewas dalam penyergapan yang dilakukan oleh aparat gabungan TNI-Polri di Jalan Tranas Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka Kabupaten Mimika.**