MENU TUTUP

Pieter Ell : Sengketa Lahan Bandar Udara Siboru di Kabupaten Fak-Fak Belum Usai

Rabu, 10 Juni 2020 | 11:40 WIB / Cholid
 Pieter Ell : Sengketa Lahan Bandar Udara Siboru di Kabupaten Fak-Fak Belum Usai DR Pieter Ell SH, MM/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com - Sengketa lahan Bandar Udara Siboru di Kabupaten Fak-Fak yang dibangun diatas tanah seluas 206 hektar, masih terus bergulir hingga saat ini.

Ironisnya kasus tersebut masih menjadi tanda tanya besar dan belum ada titik terang penyelesaian ganti rugi hak ulayat sebenar Rp. 105 Milliar kepada lima marga yakni marga Uss, Pattipi, Patiran, Amor/Komor, dan Hombore oleh pemerintah Daerah setempat.

Menurut salah satu pemberitaan media online di Papua Barat, kasus itu sudah ada titik penyelesaian melalui rapat adat yang mengesahkan pemilik hak ulayat tunggal yakni  Marga Hombore.

Sementara Itu Kuasa Hukum lima Marga selaku penggugat, Pieter Ell S.H. menuding rapat adat penyelenggaraan sengketa itu dinilai Ilegal.

"Itu tidak benar. Rapat itu ilegal. Masa rapat di rumah Raja, tidak ada Raja selaku tuan rumah dan perangkatnya, bahkan menghasilkan suatu penyelesaian," ucapnya, ketika di hubungi, Rabu (10/6) siang.

Pengacara kondang asal Papua itu menjelaskan ada tiga alasan kliennya tidak menghadiri rapat adat tersebut. "Kami tidak hadir lantaran tiga faktor yakni undangan dari Raja Ati-Ati tidak jelas, tidak ada jaminan keamanan serta kami patokan pada instruksi pemerintah terkait tidak melakukan aksi kumpulan apalagi mengumpulkan masa saat,"cetusnya.

Diketahui Lima suku adat di Kabupaten Fak-Fak, Papua Barat menuntut ganti rugi hak ulayat sebenar Rp. 105 Milliar kepada pemerintah setempat terkait pembangunan bandara udara Siboru diatas tanah seluas 206 hektar.

Pembayaran pernah dilakukan oleh pemerintah daerah setempat, namun dana tersebut tidak tepat sasaran yang artinya uang itu dibayarkan hanya kepada salah satu marga yang notabenya sebenarnya lahan tersebut dimiliki lima suku (marga red)

Apabila nantinya proses pekerjaan bandar udara tetap berjalan, namun proses penyelesaian sengeketa belum terselesaikan, menurut kuasa hukum penggugat pihaknya akan menempuh jalur hukum yang berlaku.


BACA JUGA

Pilkada Papua, Tokoh Adat dan Nusantara Keerom Tolak Politik Identitas

Minggu, 03 November 2024 | 12:53 WIB

Terbitkan Suket Diluar Masa Pendaftaran Calon Pilgub Papua, Ketua dan Hakim PN Jayapura Dilaporkan ke KY

Kamis, 24 Oktober 2024 | 21:25 WIB

Tur Kampanye ke Wilayah Saireri, Mari-Yo Minta Restu Dewan Adat dan 7 Kepala Suku

Kamis, 24 Oktober 2024 | 13:39 WIB

Nikson Hesegem: Mari Kita Implementasikan Papua Tanah Damai di Pilkada 2024

Jumat, 18 Oktober 2024 | 07:19 WIB

Film Satu Tungku Tiga Batu Tembus Semifinal Film Internasional

Rabu, 25 September 2024 | 06:36 WIB
TERKINI

Wakil Ketua II MRP Imbau Masyarakat Mendukung Suksesnya Pilkada Serentak 2024

3 Jam yang lalu

Mari Kita Jaga Kedamaian Pilkada Serentak 2024

3 Jam yang lalu

Mari-Yo Dampingi Kaesang Hadiri Kampanye Paslon Jhonda dan JBR -Harus di Jayapura

10 Jam yang lalu

Direskrimum Polda Papua: HN Melakukan Kejahatan Luar Biasa, Ketua Pemuda Papua Parubahan Minta Diproses Hukum Siapapun Dia

11 Jam yang lalu

KPw BI Papua dan Pemprov Gelar HLM, Dorong Percepatan Digitalisasi di Bumi Cenderawasih

11 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com