JAYAPURA , wartaplus.com– Ketua Komisi C DPRD Lanny Jaya Danius Wenda angkat bicara terkait aksi demo Otsus Papua yang dilakukan sekelompok oknum di Tiom, Kabupaten Lanny Jaya beberapa waktu lalu.
Menurutnya bahwa demo penolakan otsus tersebut hanya dilakukan oleh segelintir orang saja sehingga tidak mewakili seluruh suara masyarakat Lanny Jaya.
"Waktu demo tidak ada surat pemberitahuan dan banyak kejanggalan sehingga kami mengira ini jelas adalah settingan secara sistematis, terstruktur dan masif untuk kepentingan politisi,” ungkapnya.
Ia menilai bahwa dana Otsus di Lanny Jaya selama ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat dirasakan sampai akar rumput. Ia juga mengapresiasi pemerintahan Befa dan Yemis karena kepemimpinan dalam dua periode dengan umur kabupaten 12 tahun Bupati membangun infrastruktur fisik dan nonfisik, siapkan SDM dan lainnya.
"" Kami merasa bahwa aksi transaksi Otsus bukan mewakili masyarakat secara keseluruhan. Saat demo saya berada langsung dilokasi demo dan menerima masa aksi demo langsung dengan Ketua DPRD Lanny Jaya, "terangnya.
Danius pun meminta kepada segelintir oknum untuk meminta Pemerintah pusat melalukan evaluasi atas penggunaan anggaran dan hak atas UU 21 Tahun 2001, menolak Otsus.
“Evaluasi asas desentralisasinya yang kurang maksimal kelembagaan sentralistik, ibaratnya lepas kepala tanpa ekor. Ekornya masih dikendalikan oleh Pemerintah Pusat. Itu yang seharusnya kita bicarakan, "cetusnya
Pemberitaan sebelumnya Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom SE.M.Si menyatakan bahwa aksi demo menyatakan Otsus Papua di Lanny Jaya beberapa waktu lalu tidak mewakili masyarakat Lanny Jaya karena hanya dilakukan oleh beberapa mahasiswa dan diterima oknum Anggota DPRD Lanny Jaya. *