MENU TUTUP

Bupati Puncak Jaya Tegaskan Tolak Farmasi K-2 Karena Alasan Ini

Senin, 28 Maret 2022 | 14:17 WIB / Andi Riri
Bupati Puncak Jaya Tegaskan Tolak Farmasi K-2 Karena Alasan Ini Bupati Puncak Jaya Dr. Yuni Wonda, S.Sos, S.IP, MM saat diwawancarai usai pimpin apel gabungan/dok:ProkopimPJ

MULIAwartaplus.com - Bupati Puncak Jaya, Bupati.Dr. Yuni Wonda, S.Sos, S.IP, MM memimpin apel gabungan Senin (28/03) pagi, di halaman kantor Bupati.

Apel kali ini dirangkaian dengan penyerahan SK Bupati dan kendaraan dinas.

Ditemui pers usai apel, Bupati Yuni menyampaikan alasan mendasar Kabupaten Puncak Jaya tidak mengusulkan formasi penerimaan tenaga honorer K-2. 

"Pada formasi 2013 kemarin Puncak Jaya pernah mengangkat K-2 yang hampir mencapai 400 orang dimana penyerahan SK formasi 2013 memakan waktu delapan tahun lamanya dikarenakan sulitnya pengurusan berkas akibat persyaratan dari pemerintah pusat yang sangat rumit. Mulai dari kepemimpinan bupati sebelumnya bahkan sampai penjabat bupati hingga kepemimpinan kami, urusan K-2 belum selesai sampai kami di demo," bebernya.

Inilah yang menjadi alasan utama Bupati Yuni dalam mengambil sikap tegas ketika bertemu dengan Gubernur Papua dan Menpan RB di Provinsi Papua, bahwa Puncak Jaya secara tegas menolak penerimaan K-2 dengan alasan resiko yang terlalu besar.

"Ada dua Kabupaten dari seluruh Papua yang menolak penerimaan K2 termasuk Puncak Jaya karena resiko yang besar, karena berkaca pada fakta yang terjadi di lapangan. Sekarang bisa lihat seluruh Kabupaten yang membuka penerimaan K-2 dijelaskan oleh Kepala BKN Provinsi bahwa selama dua tahun sampai hari ini proses pemberkasan K-2 belum rampung," jelas Bupati Yuni.

Disisi lain, tambahnya, tidak ada dampak negatif atau kerugian yang terjadi di tengah masyarakat dengan ditiadakannya penerimaan K2.

"Dengan ditiadakannya penerimaan K-2, kuota formasi umum Puncak Jaya malah bertambah. Kita bersyukur dimana kuota tersebut yang paling terbesar diantara Kabupaten lain," tukasnya.

Merugikan

Bupati Yuni berpendapat bahwa penerimaan K-2 pada formasi 2013 justru lebih merugikan masyakarakat terkhusus yang telah menyelesaikan studi S1 karena terpaksa menyesuaikan dengan pendidikan yang lebih rendah. 

"Tidak adanya penjelasan batasan umur pada penerimaan K-2 kemarin mengakibatkan banyaknya adik kami yang memakai ijazah SMA dibanding ijazah S1 mereka dalam pendaftaran pada formasi 2013" imbuhnya.

Hal ini, lanjut ia,  berdampak pada pangkat pegawai yang tertera pada SK Bupati yang dikeluarkan oleh BKD Puncak Jaya, dimana semestinya pangkat mereka bisa lebih tinggi ketika memakai ijazah S1 dibandingkan dengan ijazah SMA.

Di kesempatan itu, Bupati berpesan kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan oknum yang menyebarkan isu terkait Pemda Puncak Jaya rugi karena tidak melakukan penerimaan K-2, karena menurutnya semua tidak benar.

Sebaliknya, Bupati berharap dengan pengusulan Formasi 2021 Bupati akan membuka dengan kuota 80 persen untuk putra daerah dan 20 persen untuk non Papua.

"Kami berikan kesempatan kepada saudara kami dari luar putra daerah karena Puncak Jaya masih membutuhkan keahlian tertentu yang belum kami miliki, seperti Dokter, teknik sipil dan lainnya. Ddapun untuk bidang sosial dan hukum anak daerah juga sudah bisa mengisi formasi itu," tutupnya. 

Sementara itu Kepala BKPPD, Christomus Barguna, SE membenarkan hal itu dengan menggunakan asumsi jika ada dua orang K-2 dengan nilai yang sama maka penentuannya dengan tingkat kehadiran. Menurutnya hal itu mustahil dilakukan dan akan berujung konflik. "Jikalau pun jadi maka persoalan umur dan NIP yang lebih cepat terbit dibandingkan CPNS 2018 yang belum Prajab pun akan menjadi pemicu masalah baru," kata Christomuus.(Adv/ProkopimPJ) 

 

 


BACA JUGA

Pasca Ricuh, Pj Bupati Puncak Jaya Tinjau Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan

Senin, 22 Juli 2024 | 12:08 WIB

Puncak Jaya Kondusif Pasca Saling SerangĀ  Pendukung Caleg Partai Gerindra dan NasDem

Jumat, 01 Maret 2024 | 14:31 WIB

Plh Sekda Puncak Jaya Minta TPID Rutin Pantau Harga Sembako

Senin, 29 Januari 2024 | 12:26 WIB

Pj Bupati Puncak Jaya Resmikan Gedung Perpustakaan Daerah dan 90 Proyek Pembangunan

Senin, 22 Januari 2024 | 17:57 WIB

Letakkan Batu Pertama Kantor Gereja Immanuel Yalinggua, Pj Sekda Yubelina Sampaikan Ini

Jumat, 19 Januari 2024 | 21:14 WIB
TERKINI

Program Transmigrasi Lebih Dipercepat

50 Menit yang lalu
Pilkada Papua

Silaturahmi ke Ponpes Tarbiyatus Sabyan, Cagub MDF Tegaskan Siap jadi Orang Tua Asuh

1 Jam yang lalu

Koordinator Kampung Nelayan Malawei Mendukung Program Transmigrasi Lokal di Papua Barat Daya

7 Jam yang lalu
Korlap Harus Bertanggungjawab

Ditunggangi KNPB, Demo Tolak Transmigrasi di Jayapura Ricuh

1 Hari yang lalu

Ketua LMA Yahukimo ajak Masyarakat Dukung Polda Papua Jaga Kamtibmas Pilkada

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com