Danrem 172/PWY: Pemuda Papua Jika Ingin Maju Jangan Terperangkap Urusan Politik
JAYAPURA, wartaplus.com - Danrem 172/PWY Brigjen Izak Pangemanan mengingatkan para generasi pemuda Papua agar tidak terperangkap dalam urusan politik, tetapi bagaimana bisa mengembangkan bakat, ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk memajukan daerahnya agar tidak tertinggal jauh dari daerah lain.
Pesan ini disampaikan Danrem dihadapan para tokoh pemuda dan mahasiswa yang hadir dalam acara Tatap Muka bertemakan "Melalui Komunikasi Sosial TNI kita pelihara kemanunggalan dengan rakyat guna mendukung pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19", berlangsung di Aula Makorem 172/PWY, Kota Jayapura, Senin (06/06).
Menurut Danrem, karena pembangunan di Papua memang masih jauh tertinggal dari daerah lain, sehingga Papua harus bekerja keras mengejar ketertinggalan itu. Ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah daerah, tetapi juga masyarakat harus turut serta berkontribusi terutama para generasi muda Papua yang kelak akan melanjutkan tongkat estafet pembangunan dan menentukan arah masa depan Papua.
"Sebenarnya kita bisa mengejar ketertinggalan itu, tetapi semua tergantung kemauan kita. Nah generasi muda Papua harus bisa menentukan sikap, apakah mau terus terperangkap dalam urusan politik yang menyangkut kekuasaan, atau berpikir untuk bagaimana memajukan Papua, bagaimana meningkatkan perekonomian," ujar Danrem Izak.
Ia mencontohkan, negara negara yang terperangkap dalam urusan politik tidak akan pernah maju seperti Timor Leste atau negara negara di Timur Tengah semisal Lybia, Afganistan, Irak yang konflik perang terus saja terjadi hingga kini.
"Lain hal jika kita melihat negara yang tidak lagi mengurus politik, yang tidak terperangkap dendam masa lalu seperti Kamboja, itu akan cepat bertumbuh. Kita lihat dulu konflik perang saudara bergejolak sekian lama disana, terjadi genosida, ribuan orang meninggal dunia akibat mengalami penyiksaan oleh komunis Khmer Merah. Tapi sekarang Kamboja sudah sangat bertumbuh, menjadi negara yang berkembang dengan sangat cepat," papar Danrem mencontohkan.
Untuk kondisi Papua saat ini, lanjut Danrem, juga bisa dikatakan masih terperangkap dalam urusan politik, terperangkap dalam urusan referendum, Papua merdeka. Para generasi muda Papua, yang seharusnya berpikir soal masa depan Papua tetapi masih disibukkan dengan urusan politik, berpikir soal Papua merdeka. Padahal, sudah sangat jelas bahwa Papua adalah bagian tak terpisahkan dari NKRI.
"Kalau terus terperangkap disitu tidak akan maju. Nah sumber masalahnya apa? ya karena komunikasi yang tidak jalan. Oleh karena itu melalui kegiatan tatap muka ini, diharapkan ada komunikasi yang baik dengan para pemuda dan mahasiswa, membedah setiap permasalahan untuk kemudian dicari solusi bersama demi kebaikan masa depan Papua," harap Danrem Izak.**