MENU TUTUP
Pilgub Papua

Bukan Karena Sistem Noken, Ternyata Karena Ini LUKMEN Sapu Bersih Suara Gunung

Jumat, 06 Juli 2018 | 20:18 WIB / Andi Riri
Bukan Karena Sistem Noken, Ternyata Karena Ini LUKMEN Sapu Bersih Suara Gunung Tim Koalisi Papua Bangkit Jilid II saat memberikan keterangan pers di Jayapura, Jumat (6/7) malam/Andi Riri

JAYAPURA, - Sedikitnya 22 dari 29 Kabupaten Kota di Papua telah rampung menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Gubernur Wakil Gubernur Papua periode 2018 - 2023.

Tim Koalisi Papua Bangkit (KPB) Jilid II yang mengusung pasangan petahana Lukas Enembe - Klemen Tinal (LUKMEN) mencatat, dari total 22 kabupaten kota tersebut hingga Sabtu (6/7) sore, pasangan LUKMEN nomor urut 1, unggul sementara dengan perolehan suara 1.397.97 atau 71.73 persen, dari pasangan calon nomor urut 2, John Wempi Wetipo - Habel Melkias Suwae (JOSUA) yang meraih suara sementara 550.986 atau 28.27 persen.

Kemenangan telak pasangan LUKMEN ini tak bisa dipungkiri dari partisipasi dan dukungan masyarakat di wilayah pegunungan Papua, yang sebagian besar memberikan suara fantastisnya melalui sistem noken atau sistem ikat 

Meski begitu, Tim Koalisi Papua Bangkit Jilid II membantah pasangan yang diusungnya menang karena pengaruh sistem noken.

"Saya kasih tahu kemenangan ini bukan karena sistem noken, tetapi karena kekuatan besar 9 partai politik. Mesin partainya sampai dibawah (kabupaten dan kota)," tegas Ketua KPB Jilid II, Mathius Awaitouw saat memberikan keterangan pers di Jayapura, Jumat (6/7) malam.

Untuk diketahui LUKMEN diusung partai partai besar antara lain partai Demokrat,Golkar,Nasdem,Hanura,PKS,PAN,PPP,PKPI,dan PKB

 

Figur LUKMEN

Selain kekuatan partai pengusung, Mathius yang didampingi Sekertaris KPB jilid II, Kusmanto dan sejumlah perwakilan partai koalisi lainnya menyatakan, figur seorang Lukas Enembe  dan Klemen Tinal juga menjadi kekuatan besar kemenangan LUKMEN di wilayah pegunungan.

Seperti diketahui, Lukas Enembe merupakan putra asli suku dani asal pegunungan papua, yang pertama kali menjabat sebagai orang nomor satu di bumi cenderawasih. Sebelum menjadi Gubernur Papua, Lukas Enembe pernah menjabat sebagai Bupati Puncak Jaya. Sedangkan Klemen Tinal merupakan putra asli Mimika yang juga pernah menjabat sebagai Bupati di kabupaten yang dijuluki kota emas Papua itu.Selama memimpin di periode 2013 - 2018, kedua putra koteka ini  banyak membuat kebijakan yang pro rakyat bahkan berani melawan aturan pusat hanya untuk kepentingan rakyatnya yang masih hidup dalam keterisolasian, keterbelakangan, dan ketertinggalan dari daerah lain.

"Ada juga hubungan emosional dari berbagai paguyubuan masyarakat. Apalagi kita tahu sistem kekerabatan masyarakat pegunungan itu sangat kental. Siapa sosok figur atau tokoh yang menjadi panutan, akan sangat dihormati oleh semua suku, paguyuban yang ada dan itulah yang dipilih sebagai pemimpin,"ujar Mathius

Hal lain yang juga mendongkrak popularitas LUKMEN adalah visi misinya yang viral di media sosial yakni Melanjutkan Papua Bangkit,Mandiri,Sejahtera dan Berkeadilan

"Visi misi selama ini terus kita publikasi di masyarakat sehingga menjadi viral,"akunya.

Sementara itu menyoal sistem noken, diakui Mathius memang hingga kini masih jadi perdebatan karena rawan kecurangan. Namun pastinya sistem ini telah diakui oleh negara dan hanya dikhususkan di Papua untuk menghargai kearifan lokal masyarakat setempat.

Sistem noken merupakan sistem pemilihan umum yang berbeda dengan pemilihan secara nasional. Sistem ini dipergunakan hampir di semua kabupaten yang di wilayah pegunungan Papua

Ada dua cara yang digunakan yaitu sistem ikat dimana setiap kepala suku memberikan satu suara mewakili seluruh anggota suku. Lalu cara kedua sistem noken dimana tas noken dijadikan sebagai pengganti kotak suara. Setiap noken akan ditulisi dengan nama masing masing pasangan calon, dan warga tinggal memasukkan surat suaranya kedalam noken yang dipilih.

"Memang noken masih jadi perdebatan. Tapi kami melihat sudah tiga kali pilkada serentak, sudah ada perubahan beberapa kabupaten mulai meninggalkan sistem noken dan beralih ke sistem nasional,"katanya.*


BACA JUGA

Sebanyak 1.297 TPS di Tanah Papua Belum Mencoblos, Terbanyak Daerah yang Gunakan Sistem Noken

Kamis, 15 Februari 2024 | 07:43 WIB

Sistem Noken Berpotensi Menimbulkan Gangguan Kamtibmas di Pemilu 2024

Selasa, 11 Juli 2023 | 05:48 WIB

Pembelaan si ‘Pembela Sejati LukMen’ Panji Agung Mangkunegoro Yang Tersandung Perkara Tindak Pidana Khusus UU ITE

Rabu, 24 Juli 2019 | 20:00 WIB

Pemilu 2019, Lima Kabupaten di Papua Gunakan Dua Sistem Pemilihan

Minggu, 07 April 2019 | 19:44 WIB

Program 100 Hari Kerja Lukmen: Pastikan e-Government Terintegrasi Berjalan Baik

Selasa, 02 Oktober 2018 | 09:58 WIB
TERKINI
Pilkada Papua 2024

Ketua DPC Peradi Jayapura Serukan Keluarga Besar Advokat Jangan Golput

10 Jam yang lalu

Truk Terbalik di Tolikara, 5 Penumpang Meninggal Dunia, 25 Luka Berat dan Ringan

10 Jam yang lalu
Ketua Dewan Adat Mamberamo Raya

KPU dan Bawaslu Netral Jamin Hak Pilih Masyarakat

13 Jam yang lalu

Tokoh Pemuda Ilwayab Ajak Masyarakat  Menjaga Keamanan Pilkada 2024

13 Jam yang lalu
Sukseskan Pilkada 2024

Siapapun Pemenang Pilkada Dialah Pilihan Rakyat

13 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com