MENU TUTUP

Gubernur Papua Tolak Berikan Rekomendasi Perluasan Lahan Tambang PTFI

Selasa, 22 Januari 2019 | 14:07 WIB / Andi Riri
Gubernur Papua Tolak Berikan Rekomendasi Perluasan Lahan Tambang PTFI Sekertaris Daerah Papua, Hery Dosinaen/Istimewa

JAYAPURA - Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe menolak memberikan rekomendasi terkait ijin penggunaan seribu hektar lahan untuk kepentingan eksplorasi pertambangan PT.Freeport Indonesia (PTFI). Padahal permintaan ijin ini langsung datang dari Menteri Kehutanan dan Menteri Lingkungan Hidup melalui suratnya yang dikirimkan ke Gubernur Papua belum lama ini.

Sekertaris Daerah Papua, Hery Dosinaen membeberkan alasan penolakan Gubernur untuk memberikan rekomendasinya. "Sekarang kita  dapat surat dari Kemenhut untuk meminta gubernur merekomendasikan seribu hektar. Dan gubernur menolak untuk memberikan rekomendasi ijin pake lahan hutan yang penambahan seribu hektar," ujar Hery di Jayapura, Selasa (22/1/2019).

Menurut Sekda Hery, sebelumnya pemerintah Papua telah memberikan ijin pake lahan seluas 1800 hektar. "Sekarang mereka (PTFI) meminta lagi tapi Gubernur menolak," terangnya.

Hery menjelaskan, penolakan Gubernur terhadap perluasan lahan pertambangan PTFI dikarenakan kawasan lahan tersebut masuk dalam kawasan hutan lindung dan taman Lorentz yang notebene dilindungi oleh pemerintah.

"Harusnya Freeport menjelaskan dibawah tanah ekplorasinya ada empat titik bentuk spiral yang jangkauannya sudah sangat jauh. Setidaknya Freeport memberikan penjelasan terkait hal ini ke pemerintah Indonesia dan Pemerintah Papua secara detail," jelasnya.

Tidak hanya menolak memberikan rekomendasi terkait perluasan lahan tambang, lanjut Hery, Gubernur juga sejak dahulu telah menolak memberikan ijin pengoperasian kereta bawah tanah 

"Sebelumnya beberapa tahun lalu ada negosiasi permintaan dari pejabat Freeport untuk ijin operasi kereta bawah  tanah. Kami juga akan berkoordinasi dengan BPK membentuk tim untuk turun langsung kesana untuk melihat kondisi riil disana," jelasnya lagi.

Hery menambahkan, luas eksplorasi pertambangan emas asal Amerika tersebut diperkirakan kini telah mencapai dua ratusan kilo. Sayangnya, ungkap Hery, negara tidak memiliki neraca untuk mengukur luasnya. 

"Pemda harus meminta jaraknya jangan sampai sudah masuk ke Ilaga (kabupaten Puncak), Intan Jaya, Tolikara dan lainnya. Ini yang dikhawatirkan dampaknya ke depan. Jangan sampai kalau tidak diantisipasi kawasan tersebut bisa saja tenggelam,"katanya.*


BACA JUGA

Bakti Sosial Freeport Untuk Kesehatan Mata, Gubernur Papua Tengah: Masyarakat Mendapat Manfaat

Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:37 WIB

1.043 Pelajar SMP di Nabire Periksa Mata Gratis

Minggu, 10 Agustus 2025 | 14:19 WIB

Karyawan Freeport Serukan Persatuan dalam Keberagaman Lewat “Parade Budaya Indonesia"

Selasa, 05 Agustus 2025 | 05:26 WIB

Karyawan Freeport Serukan Persatuan dalam Keberagaman Lewat “Parade Budaya Indonesia"

Selasa, 05 Agustus 2025 | 05:26 WIB

Freeport Indonesia dan Stania TandatanganiHeads of Agreement Jual Beli Perak dan Timbal

Jumat, 11 Juli 2025 | 12:15 WIB
TERKINI

Hadiri Resepsi Kenegaraan, Pj Gubernur Agus Fatoni: Jadikan Momen Refleksi Kita Semua

19 Menit yang lalu

Hut ke-80 RI, Pj Gubernur Agus Fatoni Serahkan Remisi Kepada Ribuan Narapidana di Papua

30 Menit yang lalu

MARIYO Menang PSU Papua, Jubir: Rakyat Papua Telah Menentukan Pilihannya

4 Jam yang lalu

GPDI Parakletos Angkasapura Doakan Indonesia Pada HUT Ke-80

4 Jam yang lalu

Apresiasi Tokoh Agama terhadap Peran Operasi Damai Cartenz dalam Mewujudkan Keamanan Papua

4 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com