Produksi IMBS Provinsi Papua Tumbuh Negatif di Triwulan IV
JAYAPURA - Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IMBS) q-to-q Provinsi Papua pada triwulan IV 2018 mengalami pertumbuhan negatif sebesar 13,53 persen dari triwulan III 2018.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pertumbuhan tersebut berbanding terbalik dengan periode triwulan IV tahun 2017, dimana triwulan IV 2018 mengalami pertumbuhan positif sebesar 11,63 persen.
"Angka tersebut lebih rendah dari angka pertumbuhan secara nasional yang tumbuh positif sebesar 0,90 persen," ujar Kepala Bidang Statistik Produksi, Beti Yayu Yuningsih dalam rilis bulanan BPS Provinsi Papua, Jumat (01/02).
Dijelaskan, penurunan angka pertumbuhan ini disebabkan karena selama triwulan IV 2018 terjadi penurunan produksi pada industri makanan khususnya minyak kelapa sawit dan industri kayu, barang dari kayu, dan barang anyaman bambu, rotan dan sejenisnya.
"Penurunan produksi minyak kelapa sawit ini dikarenakan kerusakan mesin perusahan pada dua bulan terakhir, sehingga mengakibatkan terhentinya proses produksi," jelasnya.
Selain itu kata dia, produksi kayu juga mengalami penurunan karena perusahaan kesulitan memperoleh izin untuk memperluas lahan HPH (Hak Pengusahaan Hutan), sehingga perusahaan harus melakukan efisiensi produksi. *