FKUB Kota Jayapura Imbau Warga Jangan Terprovokasi Insiden Surabaya
JAYAPURA - Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Jayapura, Pdt. Willem F.L. Itaar, S.TH.,MH mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat di Kota Jayapura agar tetap tenang serta tidak terpancing akan isu-isu provokatif terkait tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Semarang dan Malang.
"Masalah rasisme yang menimpa saudara kita disana biarlah pemerintah yang menyelesaikan. Dan saat ini sudah ada langkah dari pemerintah masing masing daerah baik itu pemerintah Papua maupun Pemerintah Jawa Timur, bahkan Pusat," ungkapnya kepada pers, Jumat (23/8) siang.
Ia pun mengajak, seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kota Jayapura untuk menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan yang telah dijalani selama ini di Papua.
"Damai itu indah, mari kita bergandengan tangan untuk menjaga kedamaian yang selama ini sudah terjalin harmonis tanpa terpengaruh dengan aksi Persiku di Surabaya Semarang dan Malang," ucapnya.
Lanjut Itaar, kasus itu akan ada jalan baiknya apabila ada campur tangan Tuhan, sebab Tuhan tidak tidur.
Sebagai mana dalam Mazmur 121 menyatakan demikian "aku melayangkan mataku ke gunung-gunung dari manakah akan datang pertolonganmu", oleh karenanya, lanjut Itaar, sebagai orang percaya marilah bersama mengangkat hati iman percaya kita kepada Tuhan, dan bertanya kepadaNya untuk memberikan sebuah kepastian kedamaian dalam hidup dan kehidupan kita.
"ALLAH pencipta langit dan bumi akan memberikan kepada kita ketenangan sebab dia tidak pernah tertidur dan kelelahan , Dia akan menjaga kita dengan gadahNya dan Dia akan menjaga keluar masuk kita sekarang sampai kekal selama-lamanya,"ungkap Itaar.
Tindakan intimidasi dan rasisme yang dilakukan sejumlah ormas dan adanya pembiaran oleh aparat keamanan terhadap mahasiswa Papua yang menempuh studi di Kota Surabaya dan Malang, telah memicu kemarahan seluruh masyarakat Papua
Masyarakat mengecam aksi tersebut dengan turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa serentak di sejumlah daerah di Papua dan Papua Barat, Senin, 19 Agustus lalu
Bahkan aksi unjuk rasa di Manokwari, Sorong dan Fak fak berujung ricuh. Sejumlah fasilitas umum dan kantor pemerintahan dirusak massa.
Di Kota Jayapura, aksi unjuk rasa oleh ribuan masyarakat Papua yang dipusatkan di kantor Gubernur Dok II Jayapura berlangsung aman kondusif
Untuk meredam penyeberan berita hoax melalui media sosial pemerintah melakukan pemblokiran jaringan internet baik di Jayapura, Manokwari dan Sorong. Hingga hari ini, pemblokiran masih berlangsung.**