PLN Papua Klaim Merugi Rp1,9 Miliar Akibat Demo Anarkis di Kota Jayapura
JAYAPURA - PT PLN Wilayah Papua dan Papua Barat mengklaim merugi sebesar Rp1,9 Miliar akibat kerusakan sejumlah infrastruktur kelistrikan pasca aksi demo anarkis yang terjadi di Kota Jayapura, Kamis (29/8) lalu. Juru Bicara PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Septian Dwi Pujianto menuturkan, sejumlah
infrastruktur kelistrikan di Kota Jayapura mengalami kerusakan di enam titik diantaranya yang terparah yakni di kawasan jalan Koti depan pelabuhan Jayapura, kawasan Entrop, Argapura dan wilayah Dok
"Kerugian yang kita alami kurang lebih 1,9 miliar rupiah. Dimana itu belum terhitung dari Kwh yang tidak tersalurkan karena padamnya listrik," ujarnya kepada pers di Jayapura, Senin (2/9) sore
Menurut Septian, saat ini sistem kelistrikan di wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya telah pulih 100 persen "Pasca rusuh kemarin, memang kita lakukan pemadaman emergency agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan,"ujarnya.
"Memang pasca kejadian kamis malam, kita langsung bergerak teman teman di lapangan langsung lakukan penormalan dan pada Sabtu sore sistem kelistrikan di Jayapura sdh dinormalkan kembali,"sambungnya.
Adapun peralatan kelistrikan yang rusak, dirincikan Septian antara lain: travo Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 KV yang ada di pelabuhan, JTR (Jaringan Tegangan Rendah), sambungan kabel rumah dan meteran yang ada di rumah rumah warga yang terbakar
"Jaringan tegangan menengah (JTM) kita ada satu dua titik di pelabuhan dan entrop yang cukup mahal, infrastruktur komponen listrik di daerah Entrop, sedangkan
fasilitas pembangkit aman dan untuk komponen material sambungan ke rumah serta jaringan tegangan rendah (JTR) juga ada mobil PDKB yang kacanya pecah,"bebernya
Juru Bicara PLN Wilayah Induk Papua dan Papua Barat, Septian Dwi Pujianto/Andi Riri
Pengamanan Objek Vital PLN
Ditanya soal pendistribusian solar ke setiap pembangkit listrik baik di Waena maupun Holtekamp, Septian mengaku berjalan lancar dengan pengawalan aparat keamanan
"Kita sudah minta bantuan aparat keamanan untuk mengawal distribusi BBM ke setiap pembangkit. Bahkan dua hari pasca kejadian, kita sudah meminta aparat keamanan untuk membantu pengamanan objek vital baik di kantor maupun pembangkit listrik di Holtekamp dan Waena,"jelas Septian
Dia mengimbau kepada setiap warga yang rumahnya terbakar sehingga mengalami pemadaman listrik agar menghubungi nomor telepon 0967-123 untuk layanan gangguan PLN "Biar langsung dikerjakan oleh petugas sebab untuk sistem JTM sudah kembali normal,"terangnya
Sementara itu disinggung apakah ada kompensasi yang diberikan PLN kepada warga yang mengalami kerusakan kelistrikan? Septian mengaku hal ini akan dibicarakan lebih lanjut dengan manajemen internal PLN
"Tentunya jika ada (kompensasi) kita harus bekerja asama dengan pemkot Jayapura. Tapi sejauh ini PLN belum memutuskan akan dibantu atau tidak"tukasnya.
Untuk diketahui, aksi unjuk rasa kecam rasisme yang terjadi Kamis (29/8) lalu di Kota Jayapura berlangsung anarkis. Ribuan massa yang melakukan aksi jalan kaki dari kawasan Abepura menuju kantor Gubernur Dok II Jayapura bertindak anarkis dengan melalukan pelemparan, pembakaran dan penjarahan terhadap bangunan toko, sekolah, kantor pemerintahan dan swasta, rumah warga dan kendaraan yang berada di sepanjang jalan yang dilaluinya.Aset pemerintah yang dibakar diantaranya kantor MRP, kantor KPU, Telkom dan kantor Bea dan Cukai.Buntut aksi anarkis ini, enam warga dikabarkan tewas Sebanyak 3500 personil TNI Polri diturunkan untuk melakukan pengamanan di wilayah Kabupaten dan Kota Jayapura.*