Kapolresta Jayapura Tegaskan Informasi Terkait Aksi 20 September di Medsos Hoax
JAYAPURA, wartaplus.com - Banyaknya informasi beredar melalui percakapan WhatsApp maupun media sosial lainnya terkait ajakan untuk mengantisipasi aksi tanggal 20 September mendatang di Kota Jayapura mendapatkan tanggapan dari pihak Polresta Jayapura Kota selaku aparat keamanan.
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol. Dr. Victor D. Mackbon, S.H., S.IK., M.H., M.Si saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Minggu (18/09) sore, menegaskan informasi yang beredar tersebut adalah tidak benar atau hoax.
Ia menyebut, informasi ajakan-ajakan dan isu tentang menyikapi aksi keramaian pada 20 September mendatang tersebut, dibuat oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dan bertujuan untuk mengganggu situasi Kamtibamas.
"Kami sedang lakukan penyelidikan melalui tim cyber terkait para penyebar berita atau informasi Hoax tersebut, karena apa yang dilakukannya telah menimbulkan keresahan dan kepanikan di masyarakat," tegasnya.
Lebih lanjut kata Kapolresta, terkait aksi keramaian pada 20 September, pihaknya akan bersinergi bersama TNI dan Stakeholder Pemerintah Kota Jayapura untuk memelihara Kamtibmas di Kota Jayapura agar tetap aman dan kondusif.
"Bila masyarakat mengetahui atau mendapati adanya oknum-oknum yang hendak mengajak untuk mengganggu kelancaran Kamtibmas atau adanya provokatif terkait Kamtibmas di Kota Jayapura, silahkan laporkan ke pihak Kepolisian terdekat atau hubungi kami melalui layanan Call Centre yang telah tersedia di akun media sosial Polresta Jayapura Kota," pungkasnya.
Ia menambahkan, pihaknya tetap akan menjaga dan memelihara Kamtibmas di Kota Jayapura terus kondusif guna mewujudkan rasa aman dan nyaman kepada seluruh masyarakat secara Humanis dan profesional.
Seperti diketahui, beredar informasi terkait ajakan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam aksi demo pembelaan terhadap Gubernur Papua, Lukas Enembe yang telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi oleh KPK
Terkait adanya aksi tersebut, juga beredar imbauan agar masyarakat khususnya masyarakat nusantara bersiap diri jika terjadi konflik dari aksi demo tersebut.**